Pdt. Joel Manalu, M.Th
Matius 3:1-5
“Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” (Matius 3:2)
Sebelum Yesus Kristus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, Yohanes Pembaptis sudah memberitakan Injil terlebih dahulu. Ia menjadi pembuka jalan bagi Yesus Kristus. Ada satu berita yang ia sampaikan: “Bertobatlah sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!” Kemudian, di Matius 10:7, Yesus Kristus memberitakan pesan yang sama. Ia menggunakan istilah yang sama: “Kerajaan Sorga.”
Ada satu hal yang penting di sini: masalah kedekatan. Kedekatan ini bukan masalah waktu, tetapi ruang atau kehadiran. Kesalahan banyak pendeta adalah menggunakan ayat ini untuk pemberitaan akhir zaman: Tuhan sudah dekat dan sudah mau datang! Padahal ayat itu berada dalam perikop yang sama sekali tidak membahas topik akhir zaman. Perikop ini membahas mengenai pertobatan dan buah yang harus mengikutinya.
Sesungguhnya Kerajaan Sorga itu sudah dengan kita secara ruang atau hadir bagi kita. Secara bagaimana? Kerajaan Sorga sudah dekat (ketika pemberitaan Yohanes Pembaptis dilakukan) ketika Yesus Kristus hadir di bumi. Mengapa demikian? Karena Sang Penguasa Sorga hadir di bumi dalam pribadi Yesus Kristus. Ialah penguasa sorga dan ketika penguasa sorga hadir di bumi, tentulah Kerajaan Sorga itu sudah dekat!
Ini merupakan suatu penegasan yang kuat, karena Injil Matius membedakan istilah Kerajaan Allah (Basileia tou Theou) dengan Kerajaan Sorga (Basileia tou uranou). Istilah “Kerajaan Sorga” digunakan oleh Matius untuk maksud atau mengacu kepada sorga atau kehidupan roh bersama Allah yang kekal (contoh: Matius 7:21; 8:11), sementara “Kerajaan Allah” untuk maksud atau mengacu kepada otoritas dan kualitas rohani yang alkitabiah (contoh: Matius 6:33; 12:28). Ketika dikatakan bahwa Kerajaan Sorga sudah dekat, maksudnya adalah bahwa siempunya Kerjaaan Sorga sudah datang. Yesus, yaitu Sang Penguasa sorga, dating ke bumi.
Ketika Sang Penguasa sorga itu hadir di bumi dan di hidup kita, Ia ingin sorga itu juga mengalir dari dalam kehidupan kita. Ketika Yesus berkata bahwa Ia adalah terang. Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: “Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup. (Yoh. 8:12), maka ada suatu kondisi mutlak yang timbul bagi setiap orang yang percaya dan mengikut Yesus. Kita akan mempunyai terang hidup. Ia sendiri meneladani Yesus Kristus dan menjadi terang dalam hidupnya. Yang sebelumnya gelap, menjadi terang. Suatu proses perubahan yang radikal. Itu sebabnya kita harus membuat terang itu bercahaya bahkan semakin terang dan jangan sebaliknya (Mt. 6:23).
Bila kita anak terang saja gelap, apalagi dunia yang gelap ini!
Bahan pendalaman:
- Apakah yang dimaksud dengan “kerajaan Allah sudah dekat”?
- Apa yang terjadi ketika kerajaan sorga hadir dalam kehidupan kita?