7 Pokok Program
GEREJA BETHEL INDONESIA

POKOK-POKOK PROGRAM 2019-2023

  1.   Pemberdayaan Keluarga, Pejabat dan Warga Jemaat
    • Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak harus  dibina agar mengalami pertumbuhan rohani, selain itu, pembinaan mental dan karakter keluarga juga menjadi perhatian penting.  Tujuannya agar setiap keluarga menjadi keluarga yang sehat, dimana setiap anggota keluarga menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan.
    • Pejabat GBI, yaitu Pdt, Pdm dan Pdp juga harus diberdayakan menjadi pejabat yang berguna, bermakna dan membantu warga jemaat bertumbuh di dalam Kristus. Pejabat GBI juga digiring untuk memaksimalkan tugas dan fungsi kepejabatannya di dalam melayani Tuhan.
    • Warga jemaat yang adalah anggota tetap yang telah dibaptis dalam sebuah gereja lokal, harus diberdayakan melalui serangkaian pelatihan, seminar, kuliah pendek dalam bidang teologi, pelayanan gerejawi, psikologi dan sosial kemasyarakatan agar dapat menjadi garam dan terang bagi masyarakat sekitar.
  2.   Pemantapan Ajaran, PI, Misi dan Penanaman Gereja
    • Gereja Bethel Indonesia juga terpanggil untuk mengkawal perkembangan ajaran GBI seiring perubahan jaman berdasarkan fondasi ajaran yang alkitabiah. Dalam pengawalan ini GBI melakukan kajian secara seksama terhadap perkembangan ajaran yang muncul dan memberikan sikap atau pandangan terhadap ajaran tersebut. 
    • Pekabaran Injil dan Misi merupakan tugas  Amanat Agung yang harus dilakukan secara terencana. Pemetaan rohani, demografi dan geologi menjadi langkah awal dalam pekabaran injil dan misi yang berujung pada penanaman gereja baru. Pembekalan tenaga penginjil dan tenaga misi dilakukan melalui serangkaian pelatihan tentang pemahaman biblika, kontekstualisasi, dan keterampilan pengembangan masyarakat.
  3. Penguatan Gereja Lokal (Pelayanan, Administrasi, Keuangan dan Organisasi)
    • Gereja lokal GBI harus menjadi Gereja yang kuat dalam pengelolaan pelayanan dan administrasi dengan tujuan agar dapat memberikan pelayanan terbaik kepada jemaat. Gereja lokal juga harus kuat dalam pengelolaan keuangan sehingga dapat Gereja dapat berkembang dan tidak bergantung kepada banyak pihak. Pemantapan organisasi Gereja lokal juga akan membantu Gereja menjadi solid dan berkembang.
    • Penguatan Gereja lokal dapat dilakukan melalui serangkaian program seminar penatalayanan, pelatihan manajemen keuangan dan pementoran organisasi Gereja lokal, baik yang dilakukan oleh pusat, maupun Gereja lain yang ditunjuk untuk memberikan pendampingan Gereja.
  4. Pemantapan Peran Gereja dalam pengembangan Masyarakat (Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi dan Penanggulangan Bencana)
    • Keberadaan Gereja Bethel Indonesia harus dapat dirasakan dan menjadi berkat bagi masyarakat setempat. Untuk itu Gereja didorong untuk dapat berpartisipasi aktif dalam pengembangan masyarakat, sehingga tercipta kesatuan, sinergi dan kekeluargaan antara Gereja dan masyarakat.
    • Gereja juga terpanggil untuk mengembangkan pendidikan di lingkungan GBI mulai dari PAUD sampai dengan Perguruan Tinggi. Tujuannya adalah agar setiap lulusan pendidikan di lingkungan GBI memiliki value menjadi manusia unggul, berkualitas dan berkarakter Kristus. Pemantapan pendidikan GBI dilakukan dengan membangun jejaring dan sinergi PAUD sampai pendidikan tinggi GBI yang telah ada, dan membangun pendidikan-pendidikan baru yang bekualitas sehingga dapat menjawab kebutuhan gereja dan kebutuhan jaman.
    • Gereja dilatih untuk berpartisipasi aktif dalam memberikan pelayanan secara holistik kepada masyarakat. Gereja didorong untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang menghadapi bencana maupun memberikan bantuan kesehatan, selain itu gereja dilatih keterampilan untuk membangun pengembangan ekonomi masyarakat.
  5. Modernisasi Organisasi dan Kepemimpinan dari Pusat hingga ke Daerah (BPH, BPD dan Perwil/BPW).
    • Perkembangan jaman menuju moderenisasi mendorong GBI untuk melakukan moderenisasi organisasi dan penguatan kepemimpinan yang dilakukan secara serempak dari pusat (BPH) hingga ke daerah (BPD dan BPW) sehingga tercipta tatanan organisasi yang optimal, efektif dan efisien.
    • Penguatan organisasi dilakukan dengan melatih pemimpin organisasi sehingga memiliki kemampuan untuk melakukan pembaruan dan modernisasi dalam tata nilai, strategi, program serta mampu memanfaatkan media dan jejaring yang ada.
  6. Penguatan Bethel World Mission, termasuk penguatan organisasi BPLN dan peningkatan networking dengan badan misi luar negeri.
    • Pekabaran Injil, pelayanan misi dan penanaman gereja adalah misi besar GBI yang harus dilakukan bukan hanya di Indonesia, melainkan sampai ke seluruh bumi. Penanaman gereja baru di seluruh dunia diikuti oleh penguatan Bethel World Mission dalam melatih dan mengutus tenaga misi dunia yang terampil secara holistik. Selain itu, penguatan organisasi BPLN melalui koordinasi dan pelatihan moderensisasi kepemimpinan juga merupakan langkah penting dalam mencapai misi Pekabaran Injil bagi dunia. Langkah ini penanaman Gereja sampai ke seluruh bumi ini akan menjadi semakin kuat dengan dibangunnya networking (jejaring) dengan badan misi luar negeri agar pekabaran Injil dan pekerjaan misi GBI dapat berkembang secara luas bagi kemuliaan nama Tuhan.
  7. Peningkatan Peran Gereja Bagi bangsa dan negara melalui penyiapan kader-kader muda dari daerah hingga ke pusat dan keikutsertaan dalam kegiatan-kegiatan kebangsaan.
    • Gereja terpanggil untuk menjadi terang bagi bangsa dan Negara. Oleh karena itu gereja berperan besar dalam menyiapkan kader-kader muda yang takut Tuhan, unggul dan produktif untuk ikut serta dalam berbagai kegiatan berbangsa dan bernegara sehingga dapat memberikan sumbangan ide, tenaga dan peran serta dalam membantu pemerintah menegakan keadilan dan kebenaran di bangsa ini.
    • Gereja harus dapat membangun jalur komunikasi dengan tokoh masyakarat dan pemerintah sehingga tercipta kerjasama dan sinergi antara Gereja dan Negara dan pada akhirnya Gereja dapat menjadi bagian besar dalam mengembangkan bangsa dan negara.