Pdt. Joel Manalu
1 Korintus 2:6-16
“Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia” (1 Korintus 2:9).
Banyak hal melintasi kehidupan setiap individu. Ada yang baik dan ada yang buruk. Ada suka, ada duka. Ada susah, ada senang. Banyak hal yang kita rencanakan terjadi, tetapi tidak kalah banyaknya hal yang tidak kita rencanakan juga terjadi. Hal-hal yang tidak kita rencanakan bisa hal-hal yang baik namun bisa juga hal-hal yang buruk. Semua terjadi begitu saja. Tidak ada penjelasan. Mencarinya justru semakin membuat pusing kepala. Mengapa saya terlahir di keluarga miskin dan bukan di keluarga kaya raya? Mengapa saya harus mengalami duka nestapa ini? Mengapa saya terlahir dalam suku ini dan bukan suku itu? Mengapa saya harus mengalami derita ini? Mengapa saya harus mengalami kecelakaan ini? Bahkan pertanyaan-pertanyaan seperti mengapa saya bisa sebodoh itu hingga ditipu orang; mengapa saya jatuh ke dalam dosa; mengapa saya melakukan kesalahan ini, tidak perlu terlalu dicari jawabnya. Selain menyusahkan dan membebani pikiran, seringkali tiada jawabnya dan itu hanya merupakan misteri kehidupan yang hanya dapat kita ketahui jawabannya secara sempurna di sorga kelak.
Sebaliknya, sikap yang harus dikembangkan adalah bahwa kalau Anda dan saya berada dalam situasi dan kondisi di mana Anda dan saya berada sekarang, maka itu adalah anugerah Tuhan. Dan semua terjadi atas seijin Tuhan. Apapun yang ada dan terjadi dalam kehidupan Anda dan saya, itu adalah anugerah Tuhan. Yang Tuhan kehendaki atas Anda dalam situasi dan kondisi yang Anda hadapi adalah setia dengan apa yang ada dan sungguh-sungguh menghadapi dan menjalaninya. “Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar” (Luk. 16:10).
Kehidupan yang kita jalani, apapun itu, adalah perkara kecil di mata Allah. Karena dalam pandangan Allah, perkara yang besar adalah sorga. Allah ingin kita setia dengan perkara-perkara yang kecil, yaitu segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita. Setialah dengan itu, apapun itu! Jangan lari atau menghindari apa yang ada. Hadapilah dengan setia dan sungguh-sungguh. Lakukan semua hal tersebut dengan ketulusan hati dengan dasar Anda mengasihi Tuhan.
Berharap akan kemuliaan Tuhan dinyatakan dalam kehidupan Anda adalah wajar dan tidak keliru. Bahkan Tuhan menghendaki kita menggantungkan pengharapan kepada Tuhan. Namun, sementara mengharapkan kemuliaan Tuhan dinyatakan di hari esok, apa yang ada di hari ini dan sekarang ini harus dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan setia.
Kepada setiap orang percaya Tuhan mempercayakan anugerah secara khusus berupa karunia dan talenta yang berbeda-beda. Tuhan ingin setiap orang percaya mengerjakan dan mengembangkan talenta tersebut. Tuhan menghendaki ada multiplikasi atau pelipatgandaan atas karunia dan talenta yang Tuhan sudah percayakan tersebut. Terlebih dari itu, Tuhan ingin melihat pelipatgandaan terjadi dalam karya keselamatan yang telah Allah kerjakan atas hidup Anda. Ketika Anda sungguh-sungguh mengerjakan bagian Anda, maka pada waktuNya, pada waktu Tuhan, Ia menyediakan apa yang tak pernah Anda bayangkan, lihat, dengar dan pikirkan. Ia menyediakannya bagi Anda, yaitu bila Anda sungguh-sungguh mengasihi Dia yang terbukti oleh kesetiaan Anda atas Dia, kesetiaan Anda atas apa yang Tuhan anugrahkan dalam kehidupan Anda.
Anugerah Tuhan adalah kesetiaanNya melalui kasihNya kepada kita.
Bahan pendalaman:
- Apa hal khusus yang Tuhan anugerahkan kepada orang percaya?
- Apakah hidup Anda sebagai orang percaya sudah menghargai anugerah yang Tuhan berikan?