Pdt. Joel Manalu
Bacaan: Titus 2:11-15
Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini.” (Titus 2:12)
Menjadi orang percaya atau Kristen merupakan bagian terindah dalam kehidupan anak-anak Tuhan. Status ini tentu diterima sebagai anugerah melalui pengorbanan Yesus di kayu salib. Anugerah Allah lah yang menjadi kita menerima keselamatan tersebut, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri. (Efesus 2:8-9)”. Jadi dalam hal ini jelas bahwa tanpa Anugerah Allah manusia tidak mempunyai kesempatan untuk selamat. Tetapi anugerah keselamatan yang kita terima tersebut membawa kita kepada suatu tanggung jawab sebagai orang percaya. Apa saja tanggung jawab kita sebagai orang percaya yang sudah menerima anugerah keselamatan tersebut?
Pertama, orang percaya bertanggung jawab untuk tidak menyia-nyiakan anugerah keselamatan yang sudah diperoleh (Titus 2:11). Orang-orang percaya di Kreta sudah menerima berkat keselamatan, tetapi mereka sepertinya menjadikan berkat itu sia-sia. Sama halnya seperti kehidupan banyak orang Kristen akhir jaman ini yang sudah mengalami berkat keselamatan tetapi mereka tidak hidup berpadanan dengan Injil. Anugerah keselamatan melalui karya penebusan Tuhan Yesus diberikan supaya kita dikembalikan pada rancangan Allah yang semula. Kongkritnya supaya kita bertumbuh dalam sesempurnaan (Matius 5:48), atau mengambil bagian dalam kodrat ilahi sampai memiliki kepribadian atau karakter Allah (2 Petrus 1:4). Kalau kita tidak memahami dan bertumbuh dalam karakter ilahi setelah menerima keselamatan itu berarti menyia-nyiakan keselamatan tersebut.
Kedua, orang Kristen bertanggung jawab untuk membuang segala dosa (2:12). Setelah menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita menjadi “manusia baru”. Ada hal-hal yang memalukan yang tidak pantas dilakukan oleh orang percaya yang sudah lahir baru dan menyandang gelar manusia baru (Efesus 4:20-31). Harus diakui bahwa untuk tidak kembali kepada tabiat manusia lama bukan hal yang mudah, karena itulah kita harus terus menerus mematikan setiap tabiat manusia lama yang membawa kita kepada dosa. Dosa menghambat berkat Allah, dosa membutakan mata rohani orang percaya untuk melihat dan melakukan kehendak Tuhan.
Ketiga, orang Kristen bertanggung jawab untuk Injil (Titus 2:15). Kabar baik tentang Injil keselamatan wajib diteruskan. Paulus menyebut hal itu sebagai pekerjaan yang baik yang diwajibkan bagi semua orang yang telah menikmati anugerah keselamatan. Bahkan Paulus berkata celakalah aku jika aku tidak memberitakan Injil (1 Kor 9:16). Bahkan sebelum Yesus naik ke surga perintah ini diberikan kepada semua orang percaya sepanjang masa yang kita kenal dengan Amanat Agung.
“Marilah kita hidup dengan bertanggung jawab menghidupi keselamatan tersebut sebagai rasa syukur kita kepada Bapa.”
Bahan pendalaman:
- Apa bentuk tanggung jawab kita setelah diselamatkan?
- Bagaimana caranya agar kita tidak kembali lagi ke tabiat lama?