Pdm. Hiruniko R. Siregar, M.Th
Amsal 13:13-16
Ajaran orang bijak adalah sumber kehidupan, sehingga orang terhindar dari jerat-jerat maut. (Ams. 13:14)
Apakah Anda tahu apa perbedaan bijak dengan pintar? Banyak yang mengatakan bahwa orang bijak dengan orang pintar itu sama, tetapi sesungguhnya orang pintar belum tentu bijak.
Pengertian pintar adalah: orang yang lebih dahulu tahu daripada orang lain, dengan cara belajar lebih dahulu, mengemati lebih dahulu. Jadi sangat mungkin Anda ingin menjadi pintar, yaitu dengan cara mengetahui informasi lebih dahulu, atau belajar lebih giat daripada orang lain.
Setiap orang bisa menjadi orang pintar, tetapi untuk menjadi seorang yang bijak harus terlebih dahulu mengenal kebenaran. Anda dapat menjadi seorang yang pintar dalam sehari, tetapi untuk menjadi orang bijak itu tidak dapat diperoleh dalam waktu sehari. Menjadi orang bijak, seseorang harus sanggup mengambil keputusan yang tepat di waktu dan kesempatan yang tepat. Untuk mengambil keputusan yang tepat di waktu yang tepat, tidak cukup menjadi pintar saja dan ahli dalam teori serta pengetahuan, tetapi perlu tuntunan pribadi yang mahatahu yang juga adalah sumber kebenaran sejati, yaitu Kristus.
Dalam Amsal banyak sekali cara untuk menjadi bijak. Yang pertama sekali adalah jika anda ingin bijaksana, maka takutlah akan Tuhan (Ams 1:7). Dengar Firman Tuhan, lakukan dan taat beribadah, maka engkau akan menjadi bijaksana dalam hidupMu. Seringkali yang membuat kita sulit untuk mengambil keputusan dan jatuh dalam berbagai pencobaan adalah karena kita lebih mendengar suara manusia. Anda tidak mungkin sanggup menyenangkan semua orang, dan tidak akan pernah benar di mata semua orang. Sebab itu takutlah akan Tuhan, maka Anda akan mengambil keputusan sesuai kehendak Tuhan, untuk menyenangkan Tuhan, dan kemuliaan Tuhan. Tuhan pasti menyertai dan memelihara kehidupan kita.
Yang kedua, orang bijaksana adalah orang yang mau memperhatikan. Memperhatikan itu seperti mendengar nasehat orang lain (Ams 9:9), mendengar didikan (Ams 8:33), memperhatikan lingkungannya (Ams 6:6), dan memperhatikan hidupnya (Ams 9:12), mendengarkan teguran (Ams 15:31).
Yang ketiga, orang bijaksana adalah orang yang rendah hati. Biarlah orang lain mengenal dirimu bijaksana melalui perbuatan baikmu, daripada melalui omong kosongmu (Ams 10:14; 12:23). Ketika kita bersikap rendah hati, maka kita siap dipimpin oleh Roh kudus seturut kehendaknya.
Yang keempat orang bijaksana adalah yang hidupnya menjauhi kejahatan (Ams 14:16). Engkau boleh menjadi orang yang paling pintar dan cerdas, tetapi jika hidupmu dalam kejahatan, dirimu tidaklah bijaksana. Sebab itu menjadi bijak juga berarti sanggup mengaplikasikan kehendak Tuhan dalam pengetahuan kita, sehingga pengetahuan itu menjadi baik dan memberkati.
Maka itu jadilah anak-anak bijaksana, karena orang bijaksana adalah sumber kahidupan, sehingga orang lain terhindar dari jerat-jerat maut (Ams 13:14).
Mari kita menjadi bijak dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.
Pertanyaan diskusi:
- Apa yang dimaksud orang bijaksana menurut Alkitab?
- Mengapa orang bijaksana hidupnya menjauhi kejahatan?