Pdm. Hiruniko R. Siregar, M.Th
Matius 10:25-31
“Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit” (Mat 10:31)
Pada suatu hari, ada seorang anak SD yang sedang duduk melamun seorang diri. Anak SD ini seperti biasanya setelah jam istirahat tiba atau jam pulang tiba, dia langsung duduk membaca buku dan duduk jauh dari teman-temannya. Anak ini adalah anak dari keluarga Kristen. Dari semenjak kecil, anak ini sering sakit dan bahkan pernah demam tinggi yang menyebabkan kelumpuhan pada kakinya sehingga dia harus memakai kursi roda ke sekolahnya.
Kemudian sang guru memperhatikannya, dan mulai menyapa anak itu, sementara anak-anak yang lain sudah pulang dan sekolah mulai sepi. Guru itu bertanya kepada anak itu ” Nak, tidakkah kamu mau memiliki banyak teman yang bisa mengerti dan memahami dirimu? ” .
Lalu sang anak ini terdiam cukup lama. Kemudian anak itu mengatakan ” Bu, siapa yang tidak mau mempunyai teman? Saya mau mempunyai teman tapi siapa yang mau berteman dengan saya sementara saya cacat, tangan pun cacat, saya malu bu. Dari semenjak saya lahir, tangan saya cacat, kemudian saat saya kecil, demam pada tubuh saya tinggi dan akibatnya saya cacat dan harus selamanya duduk di kursi roda ini. Tidak ada orang yang memperdulikan saya bu, tidak ada satupun bahkan mama sayapun membenci saya apalagi papa saya selalu memarahi saya setiap hari. Saya merasa diri saya tidak berguna bu, saya tidak berarti.”
Sang guru terdiam dan terharu melihat keadaan anak itu akan tetapi kemudian sang guru mulai berkata “Nak, walaupun kamu seperti itu, cacat, biarpun teman-teman tidak mengasihimu dan bahkan papa dan mama membencimu tapi ingatlah Tuhan tidak pernah membencimu. Tuhan menyayangimu sebagaimana adanya . Engkau sangat berharga di mataNya dan Engkau dijadikanNya sebagai biji mataNya ( Yes. 43:4; Ul. 32:10). Jadi mulai saat ini cobalah untuk maju dan cobalah mendekati teman-temanmu, pasti engkau akan mendapat banyak teman nantinya. Akhirnya anak itu bertumbuh besar dan memiliki banyak teman.
Ketika Anda melihat dirimu hanya dengan “mata” jasmani, maka yang akan Anda lihat hanyalah kelemahan dan kekurangan yang membuat Anda merasa tidak berharga, atau mungkin juga melihat kekuatan dan kecakapan yang membuat Anda menjadi sombong. Belajarlah melihat segala sesuatu melalui “mata” rohani, yaitu menurut rencana Tuhan, maka Anda akan melihat rancangan Tuhan yang penuh damai sejahtera terjadi dalam hidupmu. Ketika Daud berhadapan dengan Goliat (1 Sam. 17), Daud tidak mau mendengar apa kata orang dan tidak mau melihat apa yang tidak ada/ kurang pada diriNya. Tetapi Daud membuka “mata” rohaninya dan melihat penyertaan Tuhan, serta berkata: “Tetapi Daud berkata kepada orang Filistin itu: “Engkau mendatangi aku dengan pedang dan tombak dan lembing, tetapi aku mendatangi engkau dengan nama TUHAN semesta alam, Allah segala barisan Israel yang kautantang itu” (1 Sam. 17:45)
Dalam kehidupan ini, setiap orang diciptakan Tuhan berbeda satu dengan yang lainnya ada yang hitam, putih, rambut keriting, lurus, pintar, bodoh, kaya maupun miskin, cantik maupun kurang cantik namun semua manusia kepunyaanNya adalah manusia yang mulia dan berharga di mataNya. Saat ini ketika kita merasa sepertinya kurang dalam hal ini dan itu, janganlah sedih sebab Engkau sangat berharga di mataNya dan Engkau adalah makhluk ciptaan Tuhan yang mulia. Amin. Tuhan Yesus memberkati.
Mari belajar melihat segala sesuatu melalui “mata” rohani, yaitu menurut rencana Tuhan
Pertanyaan diskusi:
- Hal apa saja yang seringkali membuat Anda menilai diri Anda tidak berharga?
- Bagaimanakah seharusnya sikap kita dalam melihat segala kekurangan dan kelemahan dalam hidup?