“Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.” (Lukas 6:36)
Gerakan Buhfai Tham atau “Segenggam Beras” dimulai di negara bagian Mizoram di Timur Laut India pada tahun 1910. Gerakan ini melibatkan setiap keluarga yang ada di sana, terutama keluarga-keluarga dari kelompok etnis Mizo, untuk menyisihkan segenggam beras setiap kali mereka memasak makanan. Hasil pengumpulan beras ini mereka sumbangkan kepada Gereja untuk mendukung pekerjaannya.
Seiring dengan berjalannya waktu, bukan hanya beras, masyarakat Mizoram juga ikut memberikan hal-hal lain seperti kayu bakar, sayur mayur dan hasil bumi lainnya. Hasilnya, gereja-gereja di Mizoram sekarang bisa mandiri dan orang-orang yang ada di sana juga ikut terberkati. Yang paling menarik dari kisah ini adalah kenyataan bahwa provinsi Mizoram, terutama kelompok etnis Mizo, bukanlah provinsi yang kaya. Namun mereka bisa mengumpulkan dana yang cukup untuk mendukung pelayanan Tuhan. Mereka berkata, “Selama kami memiliki sesuatu untuk dimakan setiap hari, kami memiliki sesuatu untuk diberikan kepada Tuhan setiap hari.”
Sahabat NK, kemurahan hati pertama-tama berbicara soal sikap hati. Sebenarnya, tidak ada seorang pun yang terlalu miskin sehingga mereka tidak bisa memberi. Marilah kita menggunakan berkat yang kita sudah terima untuk juga memberkati orang lain. [JEA]
Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)
P1: Sudahkah Anda memiliki gaya hidup memberi dan bermurah hati?
P2: Sisihkanlah berkat yang Anda terima (diluar perpuluhan) secara rutin untuk diberikan kepada Gereja / orang-orang yang membutuhkan.
Bilangan 7