“Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru : yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” (2 Korintus 5:17)
Dalam liputan sebuah laman media, diceritakan perjuangan seorang perempuan yang menjaga lingkungan. Dialah Asri Astia Ningsih yang selama bertahun-tahun menggeluti bank sampah. Awalnya dia prihatin dengan lingkungannya yang tidak memperhatikan kebersihan. Dia melakukan edukasi kepada warga dari rumah ke rumah, kegiatan PKK, agar tak melihat sampah sebagai barang tak berguna, bahkan dapat menghasilkan uang. Untuk meyakinkan warga, dia pun mendirikan bank sampah pada tahun 2014, yang awalnya hanya diikuti 30 orang warga saja.
Namun usahanya tidak kendor, melalui Bank Sampah yang didirikannya dan bekerja sama dengan karang taruna, terus mengedukasi dan meyakinkan warga bahwa mereka tak hanya mendapatkan tambahan uang, tapi juga dapat meningkatkan taraf hidup keluarga, serta memiliki lingkungan yang semakin bersih. Usahanya cukup berhasil. Dalam beberapa waktu, banyak warga yang mengikutinya. Dari hati yang peduli lingkungan dan juga kasihnya kepada masyarakat, Asri mengubah masyarakat disana.
Hal ini mengingatkan ketika seorang perempuan Samaria yang bertemu Yesus di tepi sumur. Kehidupannya seketika berubah. Dia yang malu dan tidak dianggap oleh masyarakat, namun ketika percaya Yesus dan hatinya diubahkan, perempuan Samaria ini kembali ke lingkungannya dan menjadi penginjil yang hebat, seperti yang tertulis dalam Yohanes 4: 29a, yakni “Dan banyak orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu” Dari perempuan ini banyak orang mengenal dan percaya Yesus.
Yesus datang ke dunia, bukan hanya menyelamatkan kita, namun juga mengubah kehidupan kita. Mungkin kita dulu sama seperti perempuan Samaria itu yang tidak memiliki harapan, namun ketika kita bertemu Sang Juruselamat, hidup kita berubah. Cara hidup kita bukan lagi berdasarkan pemikiran kita namun berdasarkan nilai-nilai kerajaan Allah. Sahabat NK, seperti Asri karena hatinya dia bisa mengubah kehidupan banyak orang, begitupun kehadiran Yesus dalam hidup kita. Saatnya kita bertanya, apakah hidup dengan Kristus juga dapat berdampak bagi orang lain? [NO]
Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)
P1: Apakah yang menghambat hidup kita dalam mengenal Kristus?
P2: Dampak apa yang sudah kita lakukan bagi Kristus?
Bacaan : 1 Tawarikh 17-19