“Tetapi tidak berapa lama kemudian turunlah dari arah pulau itu angin badai, yang disebut angin ‘Timur Laut’. (Kisah 27:14)
Kapal Titanic adalah sebuah kapal berpenumpang supermewah milik Britania Raya yang dinahkodai oleh kapten Edward J. Smith, yang tenggelam di Samudera Atlantik Utara pada 15 April 1912 setelah menabrak gunung es pada pelayaran perdananya dari Southampton (Inggris) menuju New York City (Amerika). Akibat bencana ini ada 1.514 nyawa melayang sehingga peristiwa ini disebut sebagai bencana maritim terburuk di sepanjang sejarah. Menurut perkiraan manusia kapal ini sulit untuk bisa tenggelam sebab sudah diperlengkapi dengan teknologi supercanggih pada masa itu, namun fakta berkata lain! Dan karena begitu tragisnya, maka sejarah tenggelamnya kapal Titanic ini pun diangkat dalam sebuah film layar lebar, di mana film ini sukses besar di pasaran dan menjadi box office.
Kandasnya kapal di lautan lepas juga pernah terjadi di zaman para rasul: ada 276 orang berada dalam satu kapal yang sedang menempuh perjalanan menuju Roma, dan salah satu dari penumpang tersebut adalah rasul Paulus. Tetapi di tengah perjalanan mereka harus menghadapi serangan badai yang sangat dahsyat sehingga kapal tersebut terombang-ambing di tengah lautan karena terjangan angin sakal, bahkan selama 14 hari lamanya kapal itu terkatung-katung di tengah lautan. “…beberapa hari lamanya baik matahari maupun bintang-bintang tidak kelihatan, dan angin badai yang dahsyat terus-menerus mengancam” (ayat 20). Ini jelas menimbulkan ketakutan yang luar biasa! Tetapi, rasul Paulus memiliki respon yang berbeda: ia tetap kuat meski berada dalam masalah besar yang mengancam jiwa tersebut. Secara akal manusia mustahil bagi mereka untuk selamat dari malapetaka ini. Namun di tengah ketakutan hebat itu Paulus mampu menguatkan orang-orang yang ada di tengah kapal, “Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bertabah hati, sebab tidak seorangpun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini.” (Kisah 27:22). Adapun arti kata tabah adalah tabah hati terhadap segala kesukaran dan ujian yang menimpa.Dalam mengarungi kehidupan ini seringkali kita diperhadapkan dengan badai kehidupan. Tetapi di tengah badai ini ada tangan Tuhan yang selalu menopang dan menguatkanj kita. Oleh sebab itu mari kita tetap memiliki ketabahan hati. Tuhan Yesus memberkati [RB].
Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)
P1: Masalah apapun yang kita alami saat ini percayalah Tuhan ada beserta Kita oleh sebab itu tetaplah miliki ketabahan hati.
P2: Bagaimana seharusnya kita bersikap dalam menjalani kehidupan ini sehingga tetap memiliki ketabahan hati?
Bacaan: 2 Tawarikh 33-36