“Anak-anakku, sekarang janganlah kamu lengah, karena kamu telah dipilih TUHAN untuk berdiri di hadapan-Nya untuk melayani Dia, untuk menyelenggarakan kebaktian dan membakar korban bagi-Nya.” (2 Tawarikh 29:11)
Seorang pastor dari NTT melayani di sebuah kota di Ceko dan berkata bahwa ketika pertama ia memimpin sebuah ibadah, hanya ada empat orang nenek- nenek yang hadir. Dibandingkan di kampung halamannya, jumlah ini sangatlah sedikit, dan terkadang hal itu membuat hati menjadi kurang bersemangat. Di kota Roma, selama pandemi, seringkali dapat disaksikan adanya kebaktian di beberapa gereja tanpa kehadiran satupun jemaat, namun pastor yang memimpin ibadah tetap melakukan tugasnya dari awal sampai akhir dengan baik. Kesetiaan kita untuk melayani Tuhan hendaknya tidak bergantung kepada orang lain, tidak bergantung pada jumlah dan tidak bergantung pada keadaan.
Dalam nats hari ini, raja Hizkia berpesan kepada orang-orang Lewi agar mereka tidak lengah dalam melayani Tuhan. Sebelum Hizkia memerintah, rumah Tuhan di Yerusalem sudah ditinggalkan, pintu-pintunya ditutup, dan tidak ada lagi kegiatan ibadah atau kebaktian di dalamnya. Ketiadaan acara ibadah di bait Tuhan ini disebabkan oleh karena tindakan raja sebelumnya yaitu raja Ahas, yang meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada allah-allah lain. Itu sebabnya, para imam dan orang-orang Lewi tidak dapat menjalankan fungsinya di bait Tuhan di Yerusalem. Tapi ketika raja Hizkia berkuasa, ia memerintahkan kaum Lewi untuk kembali melakukan tugasnya dalam melayani Tuhan.
Sahabat NK yang terkasih, dalam masa-masa pasca pandemi ini, mungkin kita sudah mulai lengah dalam melayani Tuhan. Kita bahkan tidak lagi bersemangat datang ke gereja. Api pelayanan itu sudah mulai padam karena merasa nyaman dengan situasi lockdown. Firman Tuhan hari ini mengingatkan kita semua, untuk kembali beribadah kepada Tuhan dan tidak lengah untuk melayaniNya. Mari jangan lengah dalam beribadah dan melayani Tuhan. Dan hal yang terutama soal melayani Tuhan adalah kehidupan keseharian kita yang menyenangkan hati Tuhan. Inilah kehendak Tuhan bagi kita, jangan biarkan keadaan, menyurutkan sukacita dan semangat kita dalam melayani Tuhan, tapi marilah kita dengan setia melayaniNya dengan seluruh hidup kita. [BT]
Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)
P1: Apa yang menyebabkan orang-orang lengah dalam melayani Tuhan dalam ayat ini?
P2: Mulailah dari diri sendiri, bangkitkan motivasi untuk kembali semangat dan rela melayani Tuhan.
Bacaan: Ayub 8-10