“Bila engkau menyombongkan diri tanpa atau dengan berpikir, tekapkanlah tangan pada mulut!” (Amsal 30:32)
Korban sudah banyak berjatuhan, dari masyarakat biasa, ibu rumah tangga, karyawan, pengusaha, politisi, menteri, jenderal, sampai pemimpin berbagai negara di dunia, banyak orang telah menjadi korban dan akibatnya seringkali begitu buruk, dicopot dari jabatan, dijauhi masyarakat, dicap tidak benar, dipenjara dan sebagainya. Pelaku dari semuanya ini adalah oknum yang sama, yaitu mulut. Ya, mulut seringkali menjatuhkan khususnya ketika yang meluncur keluar adalah kata-kata yang sembarangan.
Mulut adalah jendela hati. Apa yang terkandung dalam hati dapat diketahui dari kata-kata. Sangat mudah sekali untuk mengenali hati yang sombong dari perkataan yang keluar. Dan seringkali kesombongan membuat kita salah dalam berkata-kata. Ayat ini menyatakan kepada kita ada dua macam kesombongan, yaitu yang tidak disadari dan disadari, itu dinyatakan disini dengan istilah tanpa atau dengan berpikir. Ketika kita sadar kita sedang menyombongkan diri, cepat-cepatlah tutup mulut, tahan perkataan kita. Bila kita belum bisa menguasai pikiran kita, setidaknya kendalikan mulut kita dengan tidak berkata-kata yang tidak perlu, yang bisa menimbulkan konflik, merugikan orang lain atau yang bisa berbalik menyerang diri kita sendiri.
Kata-kata bisa menjadi racun yang mematikan. Amsal 18:21 berkata hidup dan mati dikuasai lidah, . Banyak bicara berpotensi menimbulkan banyak kesalahan. Dan kita akan mempertanggungjawabkan setiap perkataan kita di hari penghakiman, termasuk kata-kata kotor, makian, umpatan, kebohongan dan kesombongan.
Nasehat Tekapkanlah tangan pada mulut dalam ayat nats hari ini mengandung makna agar kita menjaga perkataan kita dan lebih baik berdiam diri. Jangan sampai perkataan kita memicu terjadinya hal-hal yang tidak baik dalam hidup kita.
Daripada berbicara angkuh mari berbicaralah yang ramah, rendah hati, dan membangun. Mintalah Tuhan menolong kita untuk memiliki hati yang baik agar tutur kata kita pun baik, membangun orang lain dan memuliakan nama Tuhan. [BT]
P1: Kapan kita harus menutup mulut kita menurut ayat ini?
P2: Mintalah Tuhan menolong agar kita dapat menjaga perkataan kita dan praktekkanlah perkataan yang baik dan membangun orang lain.