“Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.” (1 Yohanes 3:18)
Thomas Hobbes, filsuf Inggris abad ke-17, menggambarkan natur manusia dalam ungkapan Latin “homo homini lupus”, yang artinya “manusia adalah serigala bagi sesamanya”. Hal ini dikarenakan ia melihat realita hidup manusia yang saling bersaing dan saling mengalahkan. Tidak jarang pula saling menyerang, saling melukai, bahkan saling membunuh ”Homo homini lupus” bukanlah kehendak Tuhan. ”Homo homini socius” yang Tuhan kehendaki.
Tuhan menghendaki agar manusia memandang sesamanya sebagai sahabat (homo homini socius) dan bisa hidup saling mengasihi. Manusia yang telah jatuh dalam dosa memang cenderung berbuat jahat terhadap sesamanya. Perbuatan Kain yang membunuh saudaranya, Habel, adalah suatu contoh yang klasik. Tetapi anak-anak Allah seharusnya tidak berbuat jahat kepada saudaranya, karena mereka telah ditebus dan diperbaharui di dalam Kristus dengan kuasa Roh Kudus. Kita mengenal arti kasih yang sejati dari teladan Kristus yang mati untuk kita. Karena itu, kitapun patut menyerahkan hidup kita untuk sesama kita. Jikalau seseorang menyebut dirinya Kristen dan hidupnya serba bercukupan, ketika melihat sesamanya dalam kekurangan tetapi ia tidak mau membantunya, bagaimana mungkin kasih Allah ada di dalam dia? Janganlah kita hanya sekadar mengatakan bahwa kita mengasihi orang lain; marilah kita sungguh-sungguh mengasihi mereka dan menunjukkan kasih kita dengan perbuatan.
Dalam bacaan kita pada malam ini dari 1 Yohanes 3:11-18 kita dapati ada 4 poin penting dalam menjalankan “Kasih Persaudaraan” :
1. Kasih terhadap saudara merupakan bukti bahwa seseorang memiliki hidup ( ayat 14 )
2. Kebencian terhadap saudara membuktikan ia berada dalam kematian ( ayat 15 )
3. Kasih terhadap saudara-saudara menyerahkan hidupnya bagi saudara-saudaranya ( ayat 16 )
4. Kasih terhadap saudara bukan dengan perkataan tetapi perbuatan ( ayat 18 ). [GUN]
P1 : Sudahkah kita menyadari bahwa kasih itu tidak berhenti di kata-kata, namun juga perbuatan dalam kebenaran ?
P2 : Marilah kita senantiasa mengasihi sesama kita melalui perkataan dan tindakan kita dalam kebenaran ?