“Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus”. (Filipi 1:6)
Saat remaja, Charles Spurgeon pernah bergumul dengan Allah. Ia rajin ke gereja, tetapi merasa apa yang dikhotbahkan hambar dan tidak berarti. Ia sulit untuk percaya kepada Allah, dan menurut Spurgeon, dirinya “membangkang dan memberontak”. Pada suatu malam yang dilanda badai salju, Spurgeon yang berusia enam belas tahun terpaksa berlindung di sebuah gereja Methodis kecil. Ia pun mendengar khotbah pendeta di sana dan merasa pesannya ditujukan khusus untuk dirinya. Di saat itulah, Allah menaklukkan keraguan Spurgeon, dan ia menyerahkan hidupnya kepada Tuhan Yesus.; Spurgeon kemudian menulis, “Jauh sebelum saya memulai dengan Kristus, Dia telah lebih dahulu memulainya dengan saya.” Sesungguhnya, kehidupan kita bersama Allah tidak dimulai ketika kita diselamatkan. Pemazmur berkata bahwa Allah “membentuk buah pinggang [kita], menenun [kita] dalam kandungan ibu [kita]” (Mzm. 139:13). Rasul Paulus menulis, “Tetapi karena kebaikan hati Allah, Ia memilih saya sebelum saya lahir dan memanggil saya untuk melayani Dia” (Gal. 1:15 BIS). Allah juga tidak berhenti bekerja di dalam kita ketika kita sudah diselamatkan: “Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya” (Flp. 1:6).; Kita semua adalah karya yang masih terus digarap oleh tangan Allah yang Mahakasih. Maka dari itu kita pun harusnya belajar melakukan segala sesuatu yang dipercayakan kepada kita dengan sungguh-sungguh, mengatur nya dengan baik. Apapun yang dipercayakan (Sebagai pekerja,pengusaha) kita harus melakukan nya dengan baik dan memuliakan Bapa disorga. [PT]
P1: Hal apa yang membuat anda sulit untuk mengelola usaha/pekerjaan dengan baik?
P2: Bagaimana Tindakan kita agar kita bisa mengelola pekerjaan dengan baik?