“Jadi bekerjalah Yakub tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel itu, tetapi yang tujuh tahun itu dianggapnya seperti beberapa hari saja, karena cintanya kepada Rahel.” (Kejadian 29:20)
Selama kurun waktu 2016 sampai 2020, sambil studi dan pelayanan, saya harus bekerja di dapur sebuah restoran untuk mencukupi kebutuhan kami sekeluarga. Mencuci piring, memotong sayur, membersihkan dapur dan termasuk memasak harus saya jalani selama empat tahun. Seringkali saya merasa lelah tapi saya menyadari kalau saya mengeluh maka saya tidak akan dapat menikmati waktu dalam bekerja dan juga tidak dapat menikmati pekerjaan itu. Jadi saya memutuskan untuk bersyukur untuk pekerjaan itu dan melakukannya dengan sukacita. ; Sebuah survey menunjukkan bahwa hanya sekitar 13 persen orang di dunia yang dengan senang hati pergi ke tempat kerjanya. Di Amerika Serikat, hanya sekitar 20 persen saja orang yang benar-benar senang melakukan pekerjaannya. Ini menunjukkan bahwa ada begitu banyak orang yang bekerja tapi tidak happy dalam melakukan pekerjaannya, mengapa? Karena tidak ada motivasi cinta di dalamnya.; Memang yang ideal adalah kita melakukan pekerjaan yang kita sukai, tapi selama kita belum mendapatkannya, kerjakanlah yang ada dan lakukanlah itu dengan cinta. Cinta kepada siapa? Cinta kepada Tuhan tentunya dan juga cinta kepada keluarga kita, cinta kepada orangtua kita, cinta kepada isteri atau suami, dan anak-anak kita, sebab mereka membutuhkan kita untuk bekerja maka lakukanlah pekerjaan yang ada atas seijin Tuhan dengan sebaik-baiknya sehingga itu menjadi manfaat bagi diri kita pribadi dan keluarga serta orang-orang lain di sekitar kita. ; Dalam Kejadian 29:20 ini tertulis bahwa Yakub bekerja selama tujuh tahun untuk mendapatkan Rahel, tapi jangka waktu tujuh tahun itu terasa sebentar bagi Yakub karena cintanya kepada Rahel. ; Beginilah kalau pekerjaan dilakukan dengan cinta, waktu dalam bekerja itu akan terasa sebentar saja dan pekerjaan akan dapat dinikmati dan dilakukan dengan sebaik-baiknya. ; Firman Tuhan berkata agar dalam melakukan segala sesuatu kita hendaknya melakukannya seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Jadi hakekatnya, dalam menunaikan pekerjaan, mari kita melakukannya dengan segenap hati kita untuk Tuhan dan karena cinta kita kepada Tuhan, dengan demikian kita tidak akan mempermalukan nama Tuhan dan kita pun akan enjoy dalam bekerja. Selamat bekerja dan melayani Tuhan melalui pekerjaan kita masing-masing dengan cinta kepada Tuhan. [BT]
P1: Apa yang menyebabkan Yakub merasa waktu pekerjaannya begitu cepat berlalu?
P2: Mulailah bersyukur atas pekerjaan yang ada dan bekerjalah dengan cinta kepada Tuhan.