“Umat-Ku yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, …” (II Tawarikh 7:14).
Sebuah doa disampaikan oleh Pendeta Joe Wright pada pembukaan Rapat DPR di Kansas. Doa ini sudah lama berlalu, namun sampai hari ini tetap menjadi inspirasi bagi Amerika dan banyak negara di dunia, agar hidup “berbalik” kepada jalan yang benar. Inilah terjemahan doa tersebut.
“Bapa Sorgawi, kami datang kepada-Mu untuk memohon pengampunan, serta mencari arah dan pimpinan. Kami tahu Firman-Mu mengatakan, ‘Terkutuklah mereka yang berkata kejahatan itu baik’ namun hal itulah yang sesungguhnya sudah kami lakukan. Kami telah kehilangan keseimbangan spiritual dan telah membalikkan nilai-nilai yang sejati. Kami telah mengeksploitasi kemiskinan dan menyebutnya ‘undian’. Kami telah memberi upah kepada kemalasan dan menyebutnya ‘kesejahteraan’. Kami telah membunuh anak yang belum lahir dan menyebutnya ‘pilihan’. Kami telah menyuntik pengaborsi dan mengatakan ‘dapat dibenarkan’. Kami telah mengabaikan disiplin anak-anak dan mengatakan untuk ‘membangun harga diri’. Kami telah salah menggunakan kuasa dan menyebutnya ‘politik’. Kami telah serakah terhadap milik orang lain dan menyebutnya ‘ambisi’. Kami telah mengotori udara dengan kata-kata kotor, pornografi dan menyebutnya ‘kebebasan berekspresi’. Kami telah menghina nilai-nilai bapa leluhur yang sudah teruji dalam sejarah dan menyebutnya ‘pencerahan’. Selidikilah kami Tuhan, lihatlah dan ketahuilah hati kami hari ini, bersihkanlah kami dari segala dosa dan bebaskanlah kami. Amin.”
Beberapa anggota DPR meninggalkan ruangan sebagai protes, namun hanya dalam beberapa minggu gerejanya telah menerima 5.000 telepon dan hanya 47 orang bernada negatif. Hampir semua stasiun radio menyiarkan doa ini.
Jika kita rindu terjadi kebangunan rohani di gereja dan masyarakat kita, maka kita harus mulai dari diri kita sendiri. Mengaku dosa, menyesali, bertobat, dan mengikuti kehendak Tuhan. Bila kita telah dipulihkan, maka akan membawa dampak positif bagi keluarga, gereja, kota, negara, bahkan dunia. Kiranya Tuhan menolong kita. [DP]
P1: Dari mana kebangunan rohani itu dimulai, dan apa yang perlu didoakan agar terjadi kebangunan rohani di gereja dan masyarakat kita?
P2: Hal-hal positif apa yang akan saya lakukan agar dapat hidup berdampak bagi keluarga, gereja dan sekitar kita yang dapat membawa kebangunan rohani?