You are currently viewing VAKSIN PALSU
  • Post category:Artikel

“Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. … Aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.” (Matius 13:30)

Vaksin palsu menghebohkan Indonesia beberapa waktu lalu. Banyak orang tua yang resah dan cemas karena kuatir kalau-kalau vaksin yang diberikan ke anak mereka palsu. Kementerian kesehatan merilis beberapa nama rumah sakit di daerah Bekasi dan Cikarang yang diduga terlibat dalam peredaran vaksin palsu tersebut.

Sang pembuat vaksin palsu, salah satunya adalah seorang yang secara lahiriah nampaknya begitu religius, namun ternyata religiusitasnya palsu. Mereka menutupi kejahatan dengan tampilan luar yang agamis.

Beberapa orang memberikan komentar bahwa di negeri ini ada begitu banyak yang palsu, sepatu palsu, tas palsu, kacamata palsu, buku palsu dan lain sebagainya. “Apa sih yang tidak dipalsukan? Semuanya dibajak, banyak barang KW beredar.” Tapi lebih lucu adalah banyak peminat barang palsu. Dalam hal ini berlaku hukum ekonomi: supply akan mengikuti demand. Jika ada kebutuhan, pemasok barang muncul dengan sendirinya. Kemampuan memalsu hingga tingkat kemiripan tertentu telah menggoda orang untuk meninggalkan apa yang asli.

Dalam nats Alkitab di atas, Tuhan Yesus mengatakan tentang apa yang akan terjadi di akhir jaman. Lalang dan gandum dibiarkan bertumbuh bersama-sama. Orang-orang dengan iman palsu maupun asli akan dibiarkan hidup bersama. Bahkan yang palsu pun akan mengalami kemajuan. Lihatlah gereja-gereja yang menyetujui pernikahan sesama jenis justru semakin banyak di akhir jaman. Kejahatan begitu berkembang seperti tidak ada rem lagi atasnya.

Tapi pada akhirnya orang dengan iman yang murni yang akan mengalami kemenangan. Semua yang palsu dalam Tuhan akan dibabat habis dan mendapatkan hukuman. Penghakiman Tuhan tidak pernah keliru. Dia dapat membedakan mana gandum dan mana lalang. Pada akhirnya, kepalsuan akan terbongkar meskipun sekarang seperti menjadi begitu dominan. [BT]

P1: Apa maksud perumpamaan tentang lalang dan gandum itu?

P2: Berusahalah untuk hidup dalam iman yang teguh dan murni dalam Tuhan Yesus Kristus.