“Karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak” (Ibrani 12:6).
Pernahkah Anda melihat proses kelahiran seekor bayi jerapah? Sungguh menakjubkan! Bayi jerapah yang baru dilahirkan akan jatuh dari perut ibunya yang berketinggian kira-kira 3 meter dari atas tanah.
Biasanya jerapah mungil ini akan mendarat dengan bagian punggungnya. Setelah itu, sang bayi jerapah biasanya merapatkan kaki-kakinya ke badannya sambil mencoba menghilangkan lendir di mata dan telinganya. Si ibu jerapah lalu akan menundukkan kepalanya yang panjang untuk melihat sekilas kondisi sang bayi.
Di sinilah hal yang menarik terjadi. Bukannya mengelus anaknya dengan lembut, si induk jerapah akan mengambil ancang-ancang di dekat sang bayi lalu mengayunkan kakinya yang panjang dan menendang anaknya hingga ia terjungkal balik. Jika sang bayi masih tidak bergerak, jerapah betina ini akan terus menerus melakukan tendangan ini sampai sang bayi bangun dan bisa berdiri dengan kedua kakinya yang kecil. Mudah bagi mereka yang tidak pernah melihat atau yang tidak mengerti apa terjadi untuk mencaci sang induk jerapah! Sungguh kasar dan tidak “berperikebinatangan” bukan!
Namun ternyata, di balik tindakan ini, terdapat rasa kasih sayang induk jerapah yang sangat besar terhadap bayinya. Induk jerapah sedang melatih anaknya yang baru lahir ini untuk segera bangkit dan mampu berlari secepatnya agar ia tidak menjadi mangsa empuk binatang-binatang pemburu lain seperti singa.
Sahabat NK, di dalam kehidupan kita, kita juga sering menganggap bahwa Tuhan adalah Tuhan yang kejam dan tidak berperikemanusiaan karena Ia membiarkan kita untuk menghadapi berbagai macam masalah. Tetapi ketahuilah bahwa Allah menghajar orang yang dikasihi-Nya dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak. Tetap bertahan karena setiap masalah diizinkan-Nya untuk membawa kebaikan bagi kita! [JEA]
P1: Apakah Anda pernah merasa sakit hati karena Anda menganggap Tuhan adalah Tuhan yang kejam? Apa yang terjadi? Apakah ada pelajaran berarti yang bisa Anda ambil dari pengalaman ini?
P2: Maukah Anda melihat kejadian ini dengan cara pandang yang lain yaitu dari sisi kasihnya Tuhan Yesus? Mintalah kekuatan Tuhan agar Anda bisa menghadapi masalah ini dengan respon yang benar.