“Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.” (1 Korintus 15:33)
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Manusia dikelilingi oleh teman dan sahabat yang mempengaruhi hidupnya termasuk juga memberikan pengaruh baik positif maupun negatif terhadap perkembangan rohaninya.
Dulu saya mempunyai seorang teman dekat yang luar biasa baiknya. Dia siap melakukan apa saja untuk saya, saya sangat mengasihi dia walau kita berbeda keyakinan, saya pun berusaha jadi teman yang baik juga buat dia. Harapannya, saya bisa memberitakan padanya bahwa Yesus Tuhan sebagai satu-satunya jalan keselamatan.
Selang beberapa waktu, ada satu kejadian yang membuat saya berpikir apakah dia teman baik atau teman ‘baik’? Satu waktu dia membutuhkan bantuan saya dan saat itu saya tidak bisa memberikan bantuan karena ada acara gereja. Dan dia mulai mengungkit setiap kebaikan yang dia berikan untuk saya secara detail, dan mulai mengungkit juga mencemooh tentang gereja. Oh Jesus, saya tidak kuat mendengar semua yang dia ungkit dan akhirnya saya batalkan acara gereja dan segera membantu dia, tapi ternyata itu tidak cukup. Ada yang ke 2-3 kali. Akhirnya sayapun menyadari bahwa pertumbuhan rohani saya mulai terhambat.
Akhirnya saya mulai ambil langkah untuk bertindak dengan tanpa banyak bicara dengan menghindar dan menjauhi dia. Ternyata tanpa kebaikan yang dia berikan pun, saya malah lebih bertumbuh dan lebih dekat dengan Tuhan. Tetapi saya tidak pernah memusuhi dia, pertemanan kami tetap ada hanya saja terbatas.
Berhati-hatilah jika kita menerima kebaikan seseorang, karena bisa saja kita tidak dapat membalasnya ketika dia menuntut balik terhadap kita untuk melakukan hal yang sama. Itu bisa jadi hambatan dalam hidup kita untuk bertumbuh dan berbuah dalam Tuhan. [CG]
P1: Adakah teman atau sahabat yang menjadi penghambat pertumbuhan rohanimu?
P2: Bijaksanalah dalam memilih teman, pilahlah teman biasa, teman yang lebih dekat dan sahabat kita.