“Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,” (Kisah Para Rasul 2:44)
Gereja lahir di awal abad pertama, di tengah penjajahan Romawi atas wilayah Israel. Ketika Romawi menguasai daerah jajahannya, berbagai hal seperti budaya dan nilai-nilai akan menjadi standar baru yang diserap atau diberlakukan di wilayah jajahannya. Romawi saat itu menjadi negara yang sangat kuat, kaya dan berkuasa. Kehidupan masyarakatnya sangat maju dan makmur, yang menjadikan mereka memiliki kehidupan dan nilai-nilai yang sangat hedonis. Kehidupan dipenuhi dengan pesta pora dan dilayani oleh para penghibur dan wanita-wanita. Kemewahan dan kekayaan menjadi ukuran sukses ataupun idaman warga Romawi saat itu. Mereka sibuk memuaskan diri dengan makanan dan hiburan selama berhari-hari. Bahkan ada sebuah tempat yang disebut “Vomitarium” sebagai tempat memuntahkan makanan dengan sengaja, yang disantap selama pesta agar dapat kembali melanjutkan pesta dan menyantap makanan baru tanpa merasa kekenyangan.
Berbeda dengan gereja Tuhan yang dibangun oleh Guru Agung Tuhan Yesus. Pertumbuhan gereja yang sangat pesat malah bukan menawarkan nilai-nilai keduniawian seperti budaya Romawi. Dalam jemaat mula-mula, kesederhanaan adalah keharusan yang membanggakan, orang-orang yang lemah, kecil dan miskin malah mendapatkan perhatian yang lebih dan dilayani oleh orang yang memiliki kelebihan. Jemaat gereja saling berbagi dalam kelebihan dan kekurangannya. Wanita dan anak-anak yang lemah bukan dipandang sebagai objek yang lemah, tapi jadi subyek kasih dalam penghormatan. Hal ini yang sangat kontradiktif dengan nilai dunia yang diwakili budaya Romawi saat itu.
Sahabat NK, hari-hari ini sama seperti jemaat gereja mula-mula. Gereja berada di tengah himpitan nilai-nilai individualistis dan hedonisme yang terbungkus rapi. Tetapi Gereja akan hadir dengan nilai-nilai yang jelas berbeda yang diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri. Karena itulah, mari tergabunglah dan tertanam di gereja lokal Anda yang memiliki nilai-nilai yang dicontohkan Gereja mula-mula dan jadilah terang dan garam bagi dunia yang terhilang. [RT]
P1: Nilai-nilai seperti apakah yang dianut oleh lingkungan sekitarmu dan Nilai seperti apakah yang berlaku di gereja Tuhan yang dipimpin oleh firman Tuhan sendiri?
P2: Tertanamlah di gereja lokal yang memiliki nilai nilai kebenaran Firman Tuhan untuk melawan derasnya nilai dari dunia yang merusak dan membawa kebinasaan.