“Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya – “ (Ibrani 12:11)
Siapa yang tidak kenal dengan Amy Winehouse? Seorang wanita cantik yang memiliki talenta bernyanyi yang sangat luar biasa sehingga ia bisa menyabet 5 Grammy’s Awards sekaligus dalam satu album! Sayangnya, ia meninggal ketika baru berusia 27 tahun karena over-dosis. Memang selama hidupnya, Amy kerap terlibat dalam hubungan yang salah, merokok, meminum minuman keras bahkan memakai narkoba. Hal ini sudah ia lakukan semenjak ia masih remaja.
Di dalam sebuah film dokumenter yang dibuat untuk mengenang kisah hidup Amy yang tragis ini, Amy memberikan komentar tentang ibunya. “Ibu saya terlalu lembek terhadap saya. Saya bisa melakukan apa saja yang saya mau. Bahkan jika saya menjadi seorang pembunuh pun, ia tidak akan mempermasalahkannya”. Wow! Bagaimana bisa? Di sinilah kita bisa menemukan salah satu jawaban mengapa kehidupan Amy bisa begitu tidak terkontrol! Ternyata, Amy kecil tidak pernah dididik dan diberi ganjaran sehingga ia tumbuh menjadi seorang pribadi yang “liar”. Memang kita tidak bisa menyalahkan ibu Amy sepenuhnya, tetapi pastilah perlakuan ibunya yang tanpa kedisiplinan itu sudah memberikan andil yang cukup besar dalam kehidupan Amy.
Sahabat NK, Allah tidak pernah ingin membiarkan kita tumbuh menjadi manusia yang “liar”. Allah ingin kita menjadi serupa dengan Tuhan Yesus Kristus. Oleh sebab itulah, Allah menegur, menghajar dan mendidik kita lewat berbagai hal. Salah satunya dengan memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan permohonan kita. Ayub 5:17 menyebutkan mereka yang dididik Allah berbahagia! Allah tidak akan selalu meng-iya-kan apa yang kita mau bukan karena Ia tidak mengasihi kita tetapi karena apa yang kita kehendaki belum tentu sama dengan apa yang Ia kehendaki.
Lalu apa yang harus kita lakukan? Belajarlah untuk melihat segala sesuatu dari kaca mata kekekalan. Apa yang tidak diizinkan terjadi oleh Allah saat ini pasti ditujukan untuk kebaikan kita. Belajar bersyukur dan tetap percaya kalau Allah tidak pernah salah. [JEA]
P1: Apakah Anda pernah (atau masih) merasa kecewa kepada Tuhan karena jawaban yang Ia berikan, tidak sesuai dengan keinginan Anda?
P2: Jika YA, belajarlah untuk melihat hal itu dari sudut pandang Allah dan tetap percaya kalau di depan sana, Allah sudah menyiapkan rencana yang terindah.