“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” (Yohanes 15:13)
Pesawat Air Florida nomor penerbangan 90, menabrak jembatan dan jatuh ke sungai Potomac yang sangat dingin. Peristiwa ini terjadi pada 13 Januari 1982. Hampir seluruh penumpang dan kru pesawat meninggal, kecuali 6 orang yang masih hidup dan terapung di air.
Kurang lebih 20 menit setelah kecelakaan, sebuah helikopter penyelamat datang dan berusaha mengevakuasi 6 orang di air, yang masih hidup. Setelah berhasil menyelamatkan satu orang ke tempat yang aman, helikopter kembali ke lokasi kecelakaan dan melemparkan pelampung penyelamat ke Arland Williams. Tapi, bukannya memakai pelampung itu, Arland malah memberikannya kepada penumpang lain yang ada di air.
Helikopter itu pun mengangkat orang itu dan kembali ke lokasi dan melemparkan pelampung penyelamat kepada Arland. Tapi lagi-lagi, Arland memberikan pelampung itu kepada orang lain yang masih ada di air dingin sungai itu. Hal ini diulangi Arland hingga hanya dirinya saja yang tertinggal di air. Pada saat Helikopter hendak menyelamatkan orang terakhir, yaitu Arland, ternyata ia telah tenggelam dan meninggal di lokasi.
Arland seharusnya bisa selamat, apabila ia mendahulukan dirinya, tapi ia memilih untuk berkorban bagi orang lain. Di lokasi jembatan itu, sebuah memorial dibuat untuk mengenang pengorbanan dirinya. Apa yang dilakukan Arland bisa jadi adalah sebuah kebodohan bagi sebagian orang. Tetapi justru dengan cara itulah kita dapat memahami apa yang Yesus lakukan di atas kayu salib Golgota. Sebuah kebodohan bagi dunia, tetapi menjadi jalan keselamatan kekal bagi manusia yang percaya kepadaNya.
Pengorbanan kita kepada Tuhan ataupun sesama merupakan wujud dari kasih yang sungguh dan dimulai dari sikap mementingkan orang lain di atas kepentingan diri sendiri. Marilah kita belajar untuk memiliki hati yang berkorban bagi Tuhan dan sesama, sebagaimana diteladankan oleh Tuhan Yesus Kristus. [BT]
P1: Apa esensi pesan dari ayat pada nats di atas? Menurut anda mampukan seseorang berkorban bagi Tuhan dan sesamanya?
P2: Meskipun mungkin berat, tapi marilah mulai memiliki hati yang rela berkorban dan terapkanlah mulai dari sejak saat ini.