You are currently viewing AKU MENUNGGUMU….
  • Post category:Artikel

“Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN.”  (Yosua 24:15c)

Suatu malam saat saya hendak beristirahat, saya mendengar tetangga sebelah masih dalam suasana pujian-penyembahan. Saya penasaran dan melihat penunjuk waktu. Saat itu pukul 22.00 WIB. Di saat anak-anak lain terlelap tidur, anak-anak tetangga sebelah melakukan hal sebaliknya. Mereka setia menantikan sang ayah pulang untuk berdoa bersama dan baru kemudian pergi tidur. Saya pikir mungkin si anak menantikan kepulangan ayahnya untuk buah tangan yang akan dibawa. Tetapi ternyata tidak demikian, “Aku mah nunggu papi datang, mau nyanyi, mau berdoa,” tutur anak perempuan pertama keluarga tersebut.

Bertetangga satu tahun lebih hampir dua tahun, anak-anak tetangga tumbuh menjadi anak yang ramah, baik hati, suka memberi dan yang terpenting, mereka punya karakter yang baik yakni mengutamakan Tuhan. Anak-anak tidak dipaksa untuk melakukan pujian penyembahan dan berdoa, tetapi karena merindukannya. Di pagi atau siang hari, biasanya anak-anak akan membaca dan merenungkan firman dengan panduan renungan dari sekolah minggu. Saat anak-anak pergi ke sekolah, rupanya pasangan suami-istri ini juga melakukan pujian, penyembahan dan doa, juga sang istri kerap kali membacakan ayat Alkitab. Rasanya keluarga menjadi damai, intim dengan Tuhan, anak-anak punya kebiasaan yang menjadi karakter dan identitas original mereka. Jadi, dari mana takut akan Tuhan itu, dari kehidupan terkecil yakni keluarga.

Sahabat Nk, apa yang dapat kita pelajari? Bertumbuhlah dengan sehat dari unit terkecil dari masyarakat yakni keluarga. Selanjutnya, kita dapat menjadi dampak yang benar bagi lingkungan sekitar kita. Sebab fondasi dari mana kita berasal, adalah fondasi yang kuat, yakni pujian, penyembahan dan doa. Maukah kita memulai kembali mezbah keluarga kita?

Anak-anak zaman sekarang di pengaruhi dengan cepat oleh internet, media, lingkungan yang luas dari gadget yang ada dalam genggaman mereka.Bagaimana kita dapat membentengi mereka jika tidak dimulai dari dalam kehidupan keluarga? [WH]

Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)

P1: Bagaimana kehidupan Doa keluarga Anda hari-hari ini? Adakah mezbah keluarga dalam rumah Anda?

P2 : Maukah kita kembali berkomitmen untuk membangun mezbah keluarga? Langkah-langkah apa yang akan dilakukan? Jelaskan!