”Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga., Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.” (Matius 6:14-15)
Saat ini tema tentang lingkungan hidup sering kita dengar dan kita juga harus peduli dengan lingkungan yang ada di sekitar kita. Seperti contohnya sungai atau lautan. Saat ini banyak sungai atau lautan yang tercemar oleh karena kesalahan kita manusia yang membuang sampah sembarangan. Sehingga aliran sungai atau pembuangan tidak lancar yang akan menyebabkan bencana (banjir dsb).
Jika kita memperhatikan masalah sungai yang alirannya tidak lancar, ada beberapa penyebabnya, seperti itu juga jika aliran kehidupan kita tidak lancar, maka ada beberapa penyebabnya, seperti:
Sampah, Kadang kita tidak bisa mengalirkan hal-hal yang baik karena hidup kita ditutupi oleh sampah. “Sampah” dalam diri kita contohnya pikiran negatif, kebencian, iri hati, kemarahan, dan sebagainya. Untuk membersihkannya kita perlu belajar menguasai diri dan menjaga hati kita untuk tetap penuh damai dan kasih.
Batu, batu dalam “sungai kehidupan” adalah kekerasan hati. Tak jarang perbuatan orang lain membuat kita sakit hati, dendam, sampai merasakan kepahitan. Untuk membersihkan batu-batu itu kita mempunyai pilihan untuk membenci atau memaafkannya.
Lumpur,lumpur, mengacu pada masa lalu. Mungkin kita memiliki masa lalu yang buruk, seperti masalah yang belum diselesaikan. Penting bagi kita untuk membereskannya.
Air sungai tidak bisa mengalir dengan baik jika terdapat banyak sampah, batu dan lumpur, demikianlah juga dengan kita. Mari sobat NK mari kita bersihkan aliran sungai kehidupan yang ada dalam diri kita agar kita bisa mengalirkan air yang jernih dan segar dan yang terpenting agar kita berkenan di hadapan Tuhan dan memberikan persembahan yang benar pula. [SE]
P1 : Apakah yang Yesus katakan kepada kita agar kita menjadi penyembah yang benar dan berkenan?
P2 : Hal apakah yang akan Anda lakukan agar aliran kehidupan kita adalah aliran hidup yang baik dan benar?