You are currently viewing ANAK DURHAKA
  • Post category:Artikel

“Karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.” (Matius 24;12-13)

Tahun 2017 lalu di China, seorang bocah laki-laki usia 13 tahun membunuh ibunya hanya karena bertengkar. Sesudah membunuh, kemudian ia memotong-motong mayat ibunya, dan lebih mirisnya si anak memublikasikan kejadian tersebut melalui media sosial Wechat. Dia kemudian ditahan oleh kepolisian setempat.

Kisah yang sama sudah sering kita kita dengar bahkan di sekitar kita, di negara kita ini. Kita juga sering mendengar, menyaksikan hari-hari terakhir ini begitu maraknya pemberontakan atau kedurhakaan anak terhadap orangtua, ada anak yang membunuh orangtua, ada orangtua yang membunuh anak, suami membunuh istri atau sebaliknya.

Baru-baru ini kita juga mendengar dan bahkan viral di dunia maya bahwa seorang pendukung tim sepakbola dari Jakarta (Persija) yang bernama Haringga Sirla dianiaya oleh pendukung Persib. Dia dianiaya secara sadis, ratusan orang memukul, menendang dan menginjak-injak dia tanpa belas kasihan dan tidak ada seorang pun yang berusaha untuk menghentikan kekejian mereka. Padahal anak ini tidak berbuat dosa atau kesalahan apa-apa. Sungguh benar apa yang dikatakan oleh Firman Tuhan bahwa kasih kasih kebanyakan orang sudah menjadi dingin.

 Masalah-masalah di atas jauh sebelumnya sudah dinubuatkan dalam Alkitab sebagai tanda kedatangan Tuhan Yesus kembali, ataupun tanda akhir zaman. Saat ini semua sudah sangat nyata, termasuk peristiwa yang baru saja terjadi di akhir September ini di Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah di mana terjadi gempa bumi dan tsunami yang menewaskan dan melukai ribuan orang, sebenarnya telah dinubuatkan oleh Firman Tuhan dan merupakan tanda-tanda bahwa kedatangan Yesus kedua kali sudah semakin dekat. Ada banyak data/fakta di sekitar kita yang memastikan bahwa nubuatan dalam Alkitab hari-hari ini sungguh digenapi.

Bagi kita yang mengerti kebenaran, peristiwa demi peristiwa tersebut bermakna sebagai sinyal yang semakin kuat, bahwa kita harus semakin waspada. [MM]

Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)

P1: Apa makna mempelajari tanda tanda akhir zaman bagi kita pada masa kini?

P2: Sudahkah kita sepenuhnya siap menyambut kedatangan Kristus kedua kali? Apa yang sudah, sedang dan akan Anda lakukan?