“… Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.” (Yohanes 15:5)
Koran Telegraph, Jumat (8/7/2016) mengabarkan tentang rumah lelang di Jepang yang mencatatkan sejarah baru, yakni penjualan satu ikat buah anggur merah berisi 30 butir dengan harga fantastis, yaitu 1,1 juta yen (sekitar Rp 143 juta). Itu berarti, setiap butir dihargai 270 yen (sekitar Rp 4,7 juta). Anggur berjenis Ruby Roman tersebut merupakan hasil panen hari pertama musim ini dari tanah pertanian di prefektur Ishikawa, Jepang.
Selama beberapa dekade buah anggur ini menjadi status simbol orang-orang kaya di Jepang. Dan dalam panen kali ini, setiap butir anggur beratnya minimal 20 gram dan besarnya hampir sebesar bola pingpong, serta punya kandungan gula minimal 18%. Jadi rasa manisnya pas. Tentu saja, untuk menghasilkan buah anggur super ini butuh usaha ekstra. Bukan saja karena tanah yang cocok atau benih yang berkualitas, namun juga hasil kerja keras dan ketekunan para petani membudidayakan tanaman anggur di Ishikawa.
Sebagaimana diketahui tanaman anggur memerlukan pemeliharaan yang sungguh-sungguh dari pemiliknya, khususnya perawatan yang teliti pada rantingnya. Ranting harus kuat dengan daun yang sehat, tersuplai siklus udara yang bersirkulasi dan sinar matahari secara maksimal. Jika banyak ranting-ranting yang tidak sehat, maka akan mengganggu suplai nutrisi untuk pertumbuhan buah.
Sahabat NK, Alkitab mengajarkan bahwa Yesus adalah Pokok Anggur dan kita adalah ranting-rantingnya (Yoh 15:5). Sebagai ranting-ranting, kita harus menghasilkan buah (Mat 3:8), yaitu buah yang baik sesuai harapan dan bukan buah anggur asam yang mengecewakan (Yes 5:4). Jika kita terus menerus tidak menghasilkan buah, Yesus berkata “…setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya ”(Yoh 15:2) dan “…dibuang, …menjadi kering, …dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar” (Yoh 15:6).
Oleh sebab itu penting bagi kita untuk menjaga pertumbuhan rohani dengan terus melekat kepada Pokok Anggur yang Benar, melalui doa dan Firman-Nya. [SM]
P1: Apa maksud perkataan “Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu?” (Yohanes 15:4)
P2: Apa yang akan Anda lalukan untuk belajar tinggal melekat kepada Yesus?