“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yeremia 29:11)
Dua kata, “Bagus, kembangkan…” itulah yang disampaikan Pak Widodo, guru Bahasa Indonesia kala saya SMP, mengomentari artikel pendek yang saya tulis. Ceritanya, saya diminta untuk terlibat sebagai salah satu pengurus Majalah Dinding di sekolah. Sebelumnya saya bukanlah siswa yang suka dengan pelajaran Bahasa Indonesia. Selalu menjadi beban bagi saya jika harus mengerjakan tugas mengarang.
Tetapi dua kata Pak Widodo itu mengubah persepsi saya tentang pelajaran Bahasa Indonesia. Dari yang semula membosankan, menjadi sesuatu yang menyenangkan. Terlebih lagi persepsi saya tentang diri saya sendiri juga berubah. Dari yang sebelumnya merasa tidak bisa membuat tulisan atau karangan, menjadi lebih percaya diri untuk mengungkapkan sesuatu melalui tulisan. Tidak terasa, saya sudah terlibat dalam penyusunan Renungan Harian Nilai Kehidupan ini sejak tahun 2007 yang lalu.
Demikianlah perkataan sederhana bisa bekerja dengan kuat dalam hidup seseorang. Karenanya, kita perlu menjaga apa yang kita katakan kepada orang lain. Tutur kata negatif bak peluru yang bisa mematikan semangat, namun perkataan positif dapat membangkitkan semangat yang patah.
Sebuah kata sederhana dapat menuntun seseorang menemukan potensi dirinya dan akhirnya bisa berkembang maksimal. Kepada anak-anak, hendaknya perkataan-perkataan yang mendidik dan membangunlah yang kita berikan. Biarlah memori di dalam hidupnya dipenuhi dengan hal-hal baik yang akan membawanya kepada kemaksimalan hidupnya. [JP]
P1: Adakah perkataan yang bermakna atau membekas dalam kehidupan Anda yang berdampak sampai hari ini? Apakah dampaknya memberikan daya dorong ke arah yang positif?
P2: Renungkanlah semua perkataan yang membekas dalam hidup kita, selaraskan dengan janji firman Tuhan dan jadikanlah daya dorong untuk terus maju.