BERANI HIDUP

“Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup (1 Yohanes 2:6).

“Dhuaaaaaarrr…” Terdengar suara ledakan yang memekakkan telinga disertai guncangan yang sangat keras. Bingkisan asing yang ternyata isinya adalah bom berhasil meledak dan menelan korban jiwa seorang anak muda. Riyanto meninggal dunia akibat ledakan bom pada saat Misa Natal di Gereja Eben Haezer, Mojokerto, Jawa Timur pada 24 Desember 2000.

Awalnya, Riyanto yang seorang anggota Banser bersama tiga rekannya ditugaskan Gerakan Pemuda Ansor Mojokerto untuk membantu mengamankan Gereja Eben Haezer. Malam Natal berlangsung dengan sukacita dan damai, namun sekitar pukul 20.30 WIB, ada seorang jemaat yang menaruh curiga pada sebuah bingkisan yang tergeletak di depan pintu masuk gereja.

Anggota Banser dan petugas berusaha mengamankan bungkusan mencurigakan tersebut. Riyanto berusaha membuka bingkisan dalam tas hitam dengan kabel yang tampak menjulur. Tiba-tiba keluar percikan api dari dalam tas hitam. Lalu Riyanto meminta semua orang untuk segera berlindung.

Dia berusaha membuang bom keluar dari gereja agar tidak meledak di dalam gereja. Bom dilempar keluar ke tempat sampah, tapi terpental. Ketika Riyanto berusaha melemparkan bom tersebut lebih jauh lagi, bom itu meledak. Riyanto mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan nyawa banyak orang.

Untunglah Tuhan Yesus tidak meminta kita untuk mengorbankan nyawa bagi-Nya. Yang Tuhan inginkan adalah kita hidup benar sesuai dengan teladan Kristus karena hal itu merupakan persembahan yang hidup dan berkenan bagi- Nya. Tuhan tidak meminta kita untuk berani mati, melainkan meminta kita untuk berani hidup menentang arus duniawi yang semakin mendahulukan kedagingan. Beranikah anda hidup benar bagi Dia? [FP]

Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)

P1: Apakah yang dimaksud dengan persembahan yang hidup dan berkenan?

P2: Hal apa yang akan Anda lakukan untuk dapat hidup kudus dan berkenan kepada-Nya?