You are currently viewing BERTUNAS DAN BERBUAH
  • Post category:Artikel

“Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur …; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,…” (Mazmur 92:12-15)

Apakah kriteria yang dibutuhkan agar sebuah pohon bisa bertumbuh dengan subur? Apakah benihnya harus baik? Tentu saja. Ataukah kualitas tanah harus bernutrisi baik? Ya, jelas! Apakah keadaan cuaca harus sesuai dan mendukung? Betul! Tetapi ketika kriteria-kriteria ini digabungkan, mungkin saja tanaman itu tetap tidak bisa bertumbuh dengan baik. Mengapa demikian? Coba bayangkan kalau sebuah benih yang baik dikubur di dalam tanah yang baik, diberi air yang baik serta dikondisikan dalam cuaca yang terbaik tetapi benih ini kemudian dipindah-pindahkan tempat penanamannya terus menerus. Misalnya, hari ini dikubur di pot A, besok dipindahkan ke pot B, lusa dipindahkan lagi ke pot C dst. Apakah bisa benih ini bisa bertumbuh? Tentu saja tidak, bukan?

Pemazmur mengamati bahwa orang yang ditanam di bait Tuhan akan bertunas di pelataran Allah kita. Artinya, orang ini bukan hanya sekedar tinggal diam sebentar di dalam bait Tuhan dan kemudian pergi tetapi ia tinggal tetap sampai dia menjadi gemuk, segar bahkan berbuah bagi Tuhan.

Memang Alkitab seringkali mengibaratkan kehidupan manusia seperti sebuah pohon. Hal ini bukan hanya menunjukkan bahwa kehidupan Kristen adalah sesuatu yang membutuhkan proses dan pertumbuhan (dari benih menjadi tunas kemudian menjadi buah) tetapi perumpamaan ini juga menunjukkan bahwa proses dari kehidupan orang Kristen membutuhkan waktu dan kesabaran. Ketika sebuah pohon ditanam, berarti pohon itu harus terus terhubung dan melekat dengan sumber kehidupannya yaitu tanah, air dan udara yang ada di sekitarnya. Demikian juga kita, agar bisa bertunas dan berbuah, setiap orang percaya harus terus melekat dengan pribadi Tuhan Yesus Kristus yang diwujudkan dalam kasih di gereja.

Sahabat NK, apakah Anda masih tertanam di bait Allah? Ataukah selama ini Anda menganggap bahwa Anda bisa bertahan sendirian tanpa adanya hubungan dengan keluarga Allah? Marilah kita belajar bersabar dan menaati firman Tuhan sehingga proses pembentukan kehidupan manusia rohani kita bisa berjalan dengan lebih luar biasa. [JEA]

P1: Menurut Anda, seberapa pentingkah bagi seorang Kristen untuk tertanam di dalam sebuah gereja lokal? Mengapa demikian?

P2: Maukah Anda tertanam di sebuah gereja lokal? Apabila sudah, maukah Anda bergabung dalam kegiatan pelayanan yang ada untuk menumbuh-kembangkan talenta yang Tuhan sudah berikan?