You are currently viewing BONEKA BUAT ADIK
  • Post category:Artikel

“Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi.”(Yohanes 13:34).

Seorang ibu melihat kasir toko mengembalikan uang seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dan berkata, “Uangmu tidak cukup untuk membeli boneka.” Anak itu kelihatan bingung dan tetap mendekap boneka. Ibu mendekati dan menanyakan kepada siapa anak itu akan memberikan boneka. “Adikku sangat menginginkan boneka ini.” Matanya sayu dan berkata “Aku harus memberikan boneka ini pada mama agar mama bisa memberikan pada adikku ketika ia di sana. Adikku sudah bersama Tuhan. Papa berkata, mama juga akan segera bertemu Tuhan, mama dapat membawa boneka ini untuk adikku. Aku mau memberitahu papa supaya mama jangan pergi dulu dan menunggu aku pulang…”

Hati sang ibu tersengat. Anak itu menunjukkan foto dirinya yang sedang tertawa. “Aku ingin mama membawa foto ini agar dia tidak melupakan aku. Aku mencintai mama dan ingin mama selalu bersamaku. Tetapi papa mengatakan kalau mama harus pergi dengan adikku.” Anak itu melihat bonekanya kembali dengan sedih. Ibu berkata “Coba lihat lagi uangmu, siapa tahu cukup untuk membeli boneka.” Ibu menambahkan uangnya tanpa sepengetahuan anak itu ketika mereka menghitungnya. Anak itu melihat kepada ibu dan berkata, “Tadi malam sebelum tidur, aku berdoa pada Tuhan agar memberiku cukup uang untuk membeli boneka buat adik dan setangkai mawar putih buat mama. Tuhan mendengar doaku.”

Ibu teringat artikel koran dua hari lalu yang menyebutkan seorang sopir truk mabuk menabrak mobil yang dikendarai seorang wanita muda dan seorang gadis kecil. Gadis kecil itu langsung tewas, dan ibunya dalam kondisi kritis. Keluarga memutuskan melepas alat bantu hidup karena wanita muda itu tidak mungkin siuman dari komanya. Ibu meninggalkan toko itu dengan mata berair. Kasih anak laki-laki terhadap mama dan adik perempuannya sulit dibayangkan.

Mengasihi merupakan tindakan yang terkait dengan iman orang percaya pada Tuhan. Kepedulian adalah bagian yang tidak terpisahkan dari orang percaya yang mengasihi Tuhan dan sesama. Kepedulian bersumber dari kasih kepada Tuhan dan sesama. [DP]

P1: Maukah dan masihkah saya setia menabur kasih dan kepedulian dalam kehidupan saya?

P2: Komitmen apa yang hendak saya kerjakan agar saya dapat berbagi kasih dan kepedulian?