You are currently viewing BUKAN MILIK KITA
  • Post category:Artikel

“Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” (Matius 16:26)

“Kita tidak akan pernah bisa mengalahkan keserakahan di dalam diri.” kata salah seorang mantan anggota Running Man, Kang Gary (Korea), perkataan yang kesannya bernada putus asa.

Keserakahan membuat seseorang menginginkan sesuatu lebih dari yang dibutuhkannya. Ketika Tuhan mencukupkan kebutuhan pangan bangsa Israel dari hari ke sehari dengan manna, orang-orang yang rakus/serakah menginginkan daging. Hal ini menimbulkan murka Tuhan sehingga bangsa Israel terkena tulah (Bilangan 11:33).

Keserakahan membuat seseorang menginginkan sesuatu yang bukan miliknya, yang pada akhirnya menimbulkan kejahatan. Ahab menginginkan kebun anggur Nabot dan isteri Ahab membunuh Nabot. Daud menginginkan isteri Uria lalu Daud membuat Uria terbunuh.

Keserakahan membuat orang mengambil potongan kue yang lebih besar atau mangkok yang lebih penuh, selalu menginginkan rumah yang lebih besar dan uang yang lebih banyak. Keserakahan berpusat pada diri sendiri dan tidak memperhatikan perasaan atau kebutuhan orang lain, merusak hubungan, membuat orang menipu, mencuri, korupsi, dan membunuh, yang mana semuanya itu sangat bertentangan dengan perintah Tuhan “barangsiapa yang mengambil jubahmu, biarkan juga ia mengambil bajumu.” (Lukas 6:29), dan “cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. ” (Ibrani 13:5).

Satu hal yang sangat perlu disadari adalah bahwa apa pun yang kita kira merupakan milik kita, sesungguhnya itu semua bukan milik kita. Apapun yang ada pada diri kita, itu semua diberikan kepada kita. Kesadaran ini akan membuat kita menjadi tidak terlalu menggenggam erat dunia ini. “Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.” (1Tim 6:8).

Sebesar apapun rumah kita saat ini, semewah apapun jenis mobil kita, sebanyak apapun jumlah uang kita, tak ada satupun yang akan kita bawa ke dunia kemana nanti kita akan pergi. Jadi, “Taruhlah sebuah pisau pada lehermu, bila besar nafsumu!” (Amsal 23:2). [RH]

P1: Hal-hal apa yang Anda inginkan, yang Anda kira akan membuat Anda lebih bahagia dan lebih puas ?

P2: Renungkan, apakah betul hal-hal tersebut akan membuat Anda lebih bahagia dan lebih puas ?