“Karena itu, perhatikanlah dengan saksama bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif.“ (Efesus 5:15)
Alkisah seorang raja yang sudah tua dan tidak memiliki keturunan. Ia mencari pewaris tahta dengan sesuatu hal yang berbeda. Ia memilih sepuluh pemuda yang pernah bekerja untuk kerajaannya. Sang Raja berkata “Aku akan memberikan kalian masing-masing satu bibit hari ini. Satu bibit saja. Bibit ini sangat istimewa. Aku ingin kalian pulang, menanamnya, merawatnya dan kembali ke sini lagi tepat 1 tahun. Kemudian aku akan menilai hasil yang kalian bawa, dan aku akan memilih seorang dari kalian untuk menjadi raja.“
Seorang pemuda bernama Peter menerima bibit itu. Ia pulang ke rumah dan dengan antusias dan menanam bibit itu kemudian menyiraminya dengan hati-hati. Setelah berbulan-bulan berlalu, benih itu tak bertumbuh sedikitpun. Satu tahun berlalu sudah mereka membawa tanamannya kepada raja untuk dinilai. Peter putus asa tetapi tidak punya pilihan lain kecuali membawa pot kosong menghadap raja. Ketika Peter tiba banyak orang menertawainya.
Ketika raja datang, Peter berusaha untuk bersembunyi di bagian belakang. “Wah, betapa indahnya tanaman, pohon, bunga yang kalian bawa,” Seketika, sang raja melihat Peter di belakang ruangan dengan potnya yang kosong. Peter sangat ketakutan. Tetapi yang terjadi malah sebaliknya, sang raja berkata “Lihatlah, ini raja kalian yang baru! Namanya adalah Peter!” Kemudian sang raja berkata, “Satu tahun lalu, aku memberikan setiap orang sebuah bibit. Tetapi aku memberikan kalian bibit yang sudah direbus sehingga tidak akan bisa tumbuh. Kalian semuanya, kecuali Peter, membawakanku pohon, tanaman, bunga. Ketika kalian menyadari bahwa bibit itu tidak bisa tumbuh, kalian menukarkan dengan bibit lain. Hanya Peter yang memiliki keberanian dan kejujuran untuk membawakanku sebuah pot kosong dengan bibitku di dalamnya. Maka demikian, ia yang akan menjadi raja yang baru.”
Menurut kehendak Tuhan, melakukan kejujuran adalah hal yang sulit di masa-masa ini. Tetapi biarlah itu justru menjadi buah yang kita hasilkan bagi-Nya. [SE]
P1: Siapakah yang dimaksud dengan anak-anak Terang? Baca Efesus 5:1-21
P2: Bagaimana cara hidup anak-anak Terang?