You are currently viewing DEWASA ITU PILIHAN
  • Post category:Artikel

“..dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada penguasaan diri ketekunan dan kepada ketekunan kesalehan dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara…kasih akan semua orang”. (2 Petrus 1: 5-7)

Kesenangan terbesar bagi Suzannah Worl adalah mengendarai sepeda motor Harley-Davidsonnya. Ia pernah menulis tentang perjalanannya melintasi jalan-jalan Chicago bersama sahabat-sahabatnya pada suatu malam di musim panas. Mereka bersepeda motor di sepanjang tepi Danau Michigan, menikmati terangnya cahaya bulan dan lembutnya percikan air danau. Tiba-tiba pimpinan rombongan para pengendara sepeda motor itu membalapkan motornya dan beberapa orang dari rombongan itu mengikutinya sehingga mencapai kecepatan 160 km per jam. Suzannah tergoda untuk ikut-ikutan, tetapi ia tidak melakukannya. Ia tahu itu berbahaya dan melanggar hukum. Maka ia menahan diri, dan melanjutkan perjalanannya pada kecepatan normal.

Kadang-kadang cara hidup orang lain kelihatan jauh lebih menarik dan menyenangkan dari pada kehidupan kristiani kita, yang membuat kita tergoda untuk ikut-ikutan untuk melanggar hukum atau mengompromikan prinsip dari firman-Nya. Namun, kita dipanggil untuk hidup setiap hari dengan disiplin diri dan kearifan rohani. Rasul Paulus berkata, perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, melainkan seperti orang arif. Apakah kita sedang taat atau tidak, setiap saat.

Kita ingat kisah Yusuf, bagaimana jika seandainya Yusuf menyerah pada godaan istri Potifar? Padahal Yusuf bisa beralasan, dia tidak sengaja, hanya terpeleset karena dipaksa sedemikian rupa, Bagaimana jika seandainya Abram tidak taat saat Allah menyuruhnya meninggalkan Ur dan pergi ke daerah yang tak dikenal? Ia bisa saja beralasan, “Oh, Tuhan, saya sudah tua dan lagi mana mungkin saya membawa Sarai dan semua ini, jikalau Tuhan belum memastikan tempat yang dituju. Apa kata orang-orang?

Dalam hidup, kita memiliki dua pilihan. Kadang godaan muncul di hadapan kita. Kita dapat memilih mengikuti Dia dan percaya bahwa Dia Mahatahu-atau kita dapat memberikan alasan yang mengada-ada dan hidup di dalam ketidaktaatan. Mari kita hidup dengan cara sedemikian sehingga kita tidak mengikuti cara hidup dunia ini, melainkan hidup dalam kesalehan. [MM]

Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)

P1: Menurut Anda mana lebih utama antara ketaatan dan aktif melayani pekerjaan Tuhan?

P1: Godaan godaan apa saja yang Anda alami ketika ingin mengikuti perintah Allah untuk hidap saleh?