You are currently viewing DIBERKAKTI UNTUK MEMBERKATI
  • Post category:Artikel

“Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.” (2 Timotius 3:17)

Ibu Elizabeth Philips pada mulanya adalah seorang ibu rumah tangga biasa. Namun kerasnya kehidupan menjadikannya seorang wanita yang tangguh. Pada waktu lahir, dia ditolak oleh orang tuanya karena dianggap membawa sial. Pada usia 20-an, ia mengalami kecelakaan jatuh dari bus yang mengakibatkan kehilangan penglihatannya, bahkan divonis kanker otak yang diperkirakan oleh medis hanya bisa bertahan hidup beberapa tahun saja.

Tetapi semua itu bisa dilaluinya bersama dengan Yesus. Kesulitan dan pergumulan yang dilalui menjadikan ia melihat dan mengalami sendiri kebaikan dan mujizat Allah sehingga iman percayanya semakin kuat. Ini membawanya pada kerinduan agar kebaikan Yesus yang sudah dialaminya bisa dibagikan bagi banyak orang yang belum percaya.

Tuhan menuntun ibu Elizabeth pada sebuah desa Tlogoweru di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Sebuah desa yang dikenal sebagai salah satu desa termiskin di Demak. Kekeringan di musim panas, banjir di musim hujan, banyak warga yang tidak punya sumber air, panen padi pun sering gagal karena sering diserang hama tikus.

Kini kondisi itu berubah 180 derajat berkat peran seorang Elizabeth Philips. Peran Eliz – panggilan Elizabet Philips – diakui seluruh warga setempat sebagai sosok motivator yang menggerakkan perubahan di desa tersebut. Desa Tlogoweru sekarang memiliki 139 sumur air bersih dengan sebagian besar warga punya ternak sapi sendiri. Tim pembasmi hama tikus pun terbentuk. Selain itu desa mempunyai Balai Latihan Kerja (BLK) yang melatih keterampilan warga dari mulai menjahit sampai menggunakan internet.

Lewat sumbangsihnya dalam mengubah wajah desa, tidaklah berlebihan kalau kita katakan bahwa hidup seorang percaya yang sedemikian menjadi etalase yang baik bagi orang yang belum percaya untuk melihat kasih Kristus. Semoga kisah ini menginspirasi kita untuk mempunyai hidup yang berguna bagi sesama. [DMP]

P1: Sudahkah kita belajar untuk hidup tidak hanya untuk diri sendiri, melainkan hidup berguna untuk sesama

P2: Temukanlah perbuatan -meskipun sederhana- yang menyebabkan hidup berguna untuk orang lain