“Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman” (Galatia 6:10)
Sahabat NK, saat menulis renungan ini, baru saja rekan sekerja bicara soal penulisan renungan. Katanya kadang mudah kasih ide menulis untuk orang lain, sedangkan buat dia sendiri kadang sulit cari ide. Dan renungan ini sebagian besar karena hasil obrolan dengannya.
Tahukah sahabat kalau kepiting ternyata punya sifat dengki? Saya baru sadar setelah ngobrol dengan rekan tersebut. Saya cari referensi nya dan ternyata benar, kepiting itu tidak mau temannya “berhasil”, maunya “harus bareng-bareng”
Seorang penangkap kepiting, akan menangkap kepiting dan mengumpulkannya dalam wadah atau baskom tanpa mengikat nya seperti kita beli di pasar. Setiap kepiting, sekali lagi, setiap kepiting…bukan satu atau dua kepiting..akan berusaha kabur dari baskom atau wadah nya. Namun setiap kepiting yang sudah hampir sampai di mulut wadah tersebut akan ditarik oleh kepiting lain di bawah nya. Alhasil, tidak ada kepiting yang berhasil keluar dari wadah atau baskom tersebut.
Mungkin kita tidak sadar, bisa jadi kita seperti kepiting tersebut. Seharusnya kita mendorong rekan atau saudara kita untuk lebih maju dan bahkan berhasil, bukannya kita tarik sehingga sepertinya kita saja yang berhasil.
Dalam komunitas, mari kita saling dorong rekan sekomunitas kita, bukan saling tarik sehingga rekan kita bisa semakin bertumbuh. Seorang pemimpin yang baik akan menghasilkan pemimpin lainnya. [JA]
P1: Apakah kita masih seperti kepiting yang menghalangi rekan kita supaya bertumbuh dan lebih berkembang? Renungkan dan jika ya, mulailah membangun komunitas yang baik.
P2: Selama masih ada kesempatan, lakukan hal-hal baik kepada kawan seiman kita agar mereka maju dan lebih baik dari kita.