Pdm. Hiruniko Ruben
Bacaan : 1 Raja-raja 17
“Lalu berkatalah Elia, orang Tisbe, dari Tisbe-Gilead, kepada Ahab: “Demi Tuhan yang hidup, Allah Israel, yang kulayani, sesungguhnya tidak akan ada embun atau hujan pada tahun-tahun ini, kecuali kalau kukatakan.” (1 Raja-raja 17:1)
Dalam 1 raja-raja 17, Elia muncul di sana tanpa perkenalan. Tidak diceritakan bagaimana sejarah keluarganya atau bagaimana ia mengenal Tuhan. Alkitab hanya berkata bahwa ia orang Tisbe, yang artinya adalah penduduk Gilead. Elia hanya muncul dan menyampaikan firman dari Tuhan kepada raja. Tidak ada indikasi bahwa Elia mengenal raja Ahab atau memiliki kekuatan politik maupun akses kepadanya.
Ahab dan istrinya, Izebel, telah membunuh semua nabi Tuhan secara sistematis (1 Raja. 18:3). Mereka memberi makan 450 nabi Baal dan 400 nabi Asyera setiap hari dengan harta mereka (1 Raja. 18:19). Mereka sedang berusaha menggantikan peribadatan kepada Allah sejati dengan Baal dan Asyera. Elia dengan penuh resiko datang kepada Ahab untuk menyampaikan firman Tuhan. Ia menentang perbuatan ahab dan istrinya. Satu-satunya fakta yang membuat Elia berani adalah karena dia memiliki firman Allah.
Hampir sama dengan keadaan sekarang ini, kepemimpinan bangsa ini telah mendirikan penyembahan berhala dan orang-orang takut membicarakan kepercayaan mereka pada Tuhan. Penganiayaan nyata terjadi kepada mereka yang taat menyembah Tuhan. Banyak orang terintimidasi pada ketundukan sama seperti pada jaman Elia. Tidak sedikit gereja-gereja juga terintimidasi oleh penganiayaan dan menjadi berubah fokusnya. Bersaksi mengenai Tuhan menjadi suatu yang memalukan daripada bercerita mengenai kemunafikan.itulah sebabnya dibutuhkan pribadi seperti Elia yang memiliki firman Tuhan dan berani menembus kegelapan zaman.
Darimana Elia mendapatkan keberanian ini? Dia bisa saja dipenjara bahkan dibunuh. Semuanya berasal dari firman yang ia miliki dari Allah. Yeremia 5:14 berkata, “Sebab itu beginilah firman TUHAN, Allah semesta alam: “Oleh karena mereka berkata seperti itu, maka beginilah akan terjadi kepada mereka: Sesungguhnya Aku akan membuat perkataan-perkataan-Ku menjadi api di dalam mulutmu, dan bangsa ini menjadi kayu bakar, maka api akan memakan habis mereka.”
Firman Allah itu kuat (Ibrani 4:12). Firman itu seperti api yang menelan apa pun di jalannya. Firman itu juga seperti sebuah palu yang menghancurkan berkeping-keping segala sesuatu yang menentangnya (Yeremia 23:29). Jangan merasa minder jika anda terpanggil sebagai hamba Tuhan, pembelajar firman Tuhan. Siapapun yang memiliki firman dari Allah tidak pernah lebih lemah dari mereka yang tidak memiliki firman dari Allah. Oleh sebab itu, jangan pernah takut untuk menjadi garam dan terang dimanapun kita berada. Firman Allah yang kita terima itu hidup dan menjadi kekuatan nyata untuk membungkam segala kegelapan.
“Firman Tuhan menjadi kekuatan dan sumber kehidupan bagi orang yang menerimanya”
Bahan pendalaman:
- Apa yang dapat kita teladani dari kehidupan Elia?
- Apa yang membuat Elia berani menghadapi seorang pemimpin yang terkenal kejam?