You are currently viewing <strong><em>FROM TRAITOR TO MARTYR</em></strong>
  • Post category:Artikel

“Ketika sidang itu melihat keberanian Petrus dan Yohanes dan mengetahui, bahwa keduanya orang biasa yang tidak terpelajar, heranlah mereka; dan mereka mengenal keduanya sebagai pengikut Yesus.” (Kisah Para Rasul 4:13)

Ayam berkokok dengan nyaring pagi itu. Suara kokok ayam yang biasa seharusnya. Namun itu begitu mengagetkan bagi Petrus. Kokok ayam itu seperti palu godam yang menghantam dirinya. Teringatlah Petrus akan perkataan Yesus bahwa sebelum ayam berkokok ia akan menyangkali gurunya tiga kali. Dan benarlah perkataan Yesus itu. Betapa sedih hati Petrus. Ia merasa malu akan dirinya. Betapa ia menyadari di balik pernyataan-pernyataan yang nampak berani, ternyata ada ketakutan dalam hati yang tidak ia sadari.

Keadaan ini tidak berlangsung lama. Setelah kenaikan Yesus ke surga yang kemudian disertai dengan pencurahan Roh Kudus di loteng Yerusalem. Petrus dan rasul-rasul yang lain menjadi sangat berani untuk memberitakan Injil ke banyak bangsa dan tempat. Tercatat dalam Injil dan sejarah gereja bahwa “sang pengkhianat” telah berubah menjadi pemberani yang menjadi Martir. Setelah Roh Kudus tercurah atas dirinya, Petrus memberitakan injil di Yerusalem. Menyembuhkan seorang lumpuh di gerbang Bait Allah. Malaikat Tuhan menyelamatkan Petrus dari penjara.

Kemudian pergi ke rumah Kornelius di Kaisarea untuk mengajar dan membaptisnya. Tradisi gereja kemudian mencatat bahwa Petrus pergi dan tinggal di Roma. Petrus kemudian menjadi Paus yang pertama, dan menduduki jabatan itu selama 25 tahun. Ia kemudian harus menghadapi aniaya terhadap kekristenan yang dilakukan oleh Nero, kaisar Roma, hingga akhirnya sang rasul menjadi martir, mati di salib terbalik karena mempertahankan imannya kepada Yesus. Roh Kudus sanggup merubah karakter Petrus dari seorang penakut yang sanggup mengkhianati Yesus menjadi seorang pemberani yang rela mati bagi imannya. Kuasa yang sama masih berlaku sampai saat ini. Orang yang mengundang Roh Kudus dalam hidupnya, dan mengijinkan Roh Kudus merestorasi dirinya akan mengalami perubahan karakter yang semakin hari semakin serupa dengan karakter Kristus. Undanglah Roh Kudus untuk masuk dalam hidupmu dan ijinkan Ia berkarya merubah karaktermu.[DMP]

Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)

P1: Apakah engkau merasa masih ada karaktermu yang belum serupa Kristus ?

P2: Undang Roh Kudus dalam hidupmu, merubahkan karaktermu.

Bacaan: Mazmur 1-4