“Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.” (Amsal 24:16)
Selama beberapa bulan, saya bersama seorang teman hamba Tuhan, merintis sebuah pelayanan di kota Bandung. Pelayanan dapat berlangsung lancar selama hampir 6 bulan, dan kemudian akhirnya pelayanan tersebut berhenti. Apa yang sudah dirancang dan digumuli dalam waktu sekian lama, terpaksa kandas di tengah jalan. Pada waktu itu, terkadang ada pikiran terlintas bahwa apa yang saya lakukan telah mengalami kegagalan dan sulit bagi saya untuk memperbaiki hidup saya ke depan.
Namun, bila melihatnya kembali di saat ini, maka saya dapat mengerti dan mengucap syukur atas semuanya itu. Di negeri baru tempat saya berada saat ini, Tuhan membukakan sebuah pelayanan untuk saya kerjakan bagi Kerajaan-Nya.
Kegagalan sebenarnya adalah sebuah penilaian yang datang dari diri kita pribadi atau orang lain, padahal bisa jadi bahwa kegagalan itu sebenarnya sebuah jalan menuju kepada keadaan yang lebih baik. Dalam pandangan Allah, kegagalan itu merupakan cara yang disediakan-Nya bagi kita untuk mencapai rencana-Nya. Sebagian orang menganggap kegagalan sebagai garis akhir, tetapi Tuhan mengajarkan kepada saya bahwa kegagalan adalah sebuah garis start untuk memulai sesuatu yang baru.
Yusuf, dapat dikatakan ‘gagal’ hidupnya selama 13 tahun. Umur 17 tahun ia dibuang ke sumur lalu dijual sebagai budak, oleh saudara-saudaranya. Ia dimasukkan ke penjara karena fitnah. Ia terpuruk namun tidak putus asa. Ia gagal namun ia bangkit. Tuhan mengangkatnya menjadi pemimpin di Mesir.
Nats diatas mengingatkan sebuah prinsip bagi orang benar. Kegagalan tidak akan menghambatnya untuk bangkit kembali. Jangan patah semangat bila saudara mengalami kegagalan. Ingatlah bahwa itu adalah cara pandang kita dan bukan cara pandang Allah. Bagi Allah, begitu banyak persediaan keberhasilan bagi kita, karena rancangan-Nya lebih tinggi dari apa yang kita rancangkan. [BT]
P1: Apa maksud dari tujuh kali orang benar jatuh namun ia bangun kembali?
P2: Apakah saudara sedang mengalami kegagalan? Bangkitlah dan mulailah yang baru bersama Tuhan. Berdoalah dan minta hikmat Tuhan untuk membuat suatu rencana baru dalam hidup saudara.