“Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridku dan babtislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir jaman”. (Matius 28:19-20)
Perbedaan mencolok saya lihat dan rasakan ketika saya baru pindah domisili. Pengalaman yang sungguh asing dibandingkan dengan kota saya sebelumnya. Di kota Manado Anda menemukan gereja hampir di tiap jalan atau gang. Bahkan di sebuah ruas jalan yang tidak terlalu panjang, ada 5-6 gereja. Di Bandung tidak mungkin Anda menemukan 3 atau 4 gedung gereja berjarak hanya beberapa meter satu dengan lainnya.; Multiplikasi gereja atau penanaman gereja baru memang masih sangat dibutuhkan guna memudahkan pemuridan dengan baik. Hal itu merupakan ciri kedewasaan, yakni reproduce. Kristus dalam Alkitab mengajar murid-murid-Nya untuk memuridkan orang yang mereka injili dan percaya kepada Kristus, sebagaimana Dia telah lakukan sendiri. Dan itu dilakukan dengan terus menerus, diajarkan kembali kepada murid yang lain. Awalnya ia mengutus 12 murid, kemudian 70 murid, mengelilingi desa-desa untuk memberitakan injil kerajaan Allah, menyembuhkan orang sakit dan mengusir roh-roh jahat. Selanjutnya mereka bersatu, terikat membentuk jemaat atau perkumpulan orang percaya. Sehingga pada akhir hidup Rasul Paulus sudah terbentuk banyak jemaat, yang sekarang mungkin bisa kita sebut gereja. Mereka kokoh, bertumbuh dan bermultiplikasi secara benar. ; Metode penanaman gereja yang paling efektif adalah dengan mengirimkan atau mengutus team dari gereja pelopor ke suatu lokasi yang belum ada gereja. Tim ini harus yang terbukti memiliki hati Bapa, terdiri dari satu calon gembala dan beberapa pendukung yang memiliki karunia dan dapat dipercaya. Gereja induk atau gembala pelopor harus mempersiapkan mereka terlebih dahulu sehingga mereka sungguh adalah bibit/benih yang baik dan siap untuk ditanam di tempat yang baru. Support dari gereja induk masih sangat dibutuhkan untuk awal-awal, sampai gereja yang baru mampu mandiri untuk dilepas. Selanjutnya, gereja yang baru ditanam diharapkan bertumbuh, berkembang, menyiapkan bibit baru sebagai tim untuk dikirim lagi ke lokasi baru berikutnya. Dengan demikian multiplikasi gereja berlangsung dengan benar, efektif, terkordinasi, tidak akan kosong. Metode lain yang juga alkitabiah misalnya dengan memulai dari kelompok belajar Alkitab secara bersama, namun ini mungkin lebih rentan dengan perselisihan yang berakhir dengan perpecahan. Semoga metode Yesus “mengutus murid” masih dilakukan hari-hari ini. [MM]
P1: Mengapa Tuhan Yesus memerintahkan kita untuk pergi dan memuridkan segala bangsa?
P2: Apakah Anda sudah menghasilkan murid rohani baru? Reproduce adalah satu ciri kedewasaan.