You are currently viewing GURKHA, SETIA SAMPAI MATI
  • Post category:Artikel

Kata Yesus kepada mereka: “Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia  yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya.” (Yohanes 4:34)

Gurkha, kependekan dari Royal Gurkha Rifles (RGR), adalah salah satu ujung tombak militer kerajaan Inggris dan menjadi kebanggaan Ratu Inggris. Berwajah Asia, bertubuh kekar dan gempal dengan sorot mata yang tak mengenal rasa takut, pasukan ini dikenal tangguh dan tak mudah mengeluh. Meskipun bukan asli bangsa Inggris, Gurkha dikenal karena dedikasi dan loyalitasnya dalam setiap misi operasi militer Inggris di seluruh dunia, bahkan di tempat-tempat yang paling ekstrim seperti di hutan pedalaman Borneo dan pulau Falkland yang terpencil dekat Kutub Selatan.

Contoh kesetiaan ini ditunjukkan saat Inggris menduduki India. Jenderal Lyte dari kesatuan artileri yang bermarkas di Delhi berkunjung ke markas Gurkha untuk berbincang dengan pimpinanannya. Di ruang itu, seorang Gurkha ditugaskan menjaga panji-panji kesatuan batalion. Saat membicarakan strategi perang, tiba-tiba terdengar suara tembakan. Sebutir peluru langsung mengenai kepala sang Gurkha yang terbelah dua. Jenderal Lyte dan kedua anak buahnya menjadi mual menyaksikan pemandangan horor di depannya. Namun, Kopral satuan jaga Gurkha yang melongok ke ruang Sang Jenderal, dengan tenang memerintahkan seorang prajurit Gurkha lain untuk menggantikan rekannya yang tewas di tempat yang sama. Tak lama kemudian, datang tembakan berikutnya, kali ini menewaskan sang Gurkha pengganti. Lalu jasad prajurit dievakuasi, setelah Gurkha penjaga ketiga menggantikan rekannya yang gugur, kembali berdiri di tempat yang sama.

Sahabat NK, seberapa besar loyalitas seseorang kepada sesuatu akan terbukti dari apa yang menjadi hal-hal utama dalam hidupnya. Alkitab mencatat teladan Yesus yang lebih mengutamakan perkara-perkara Kerajaan Allah ketimbang hal-hal formal. Dia lebih suka bertemu dengan orang-orang berdosa dan terbuang, ketimbang bersikap ‘jaim’ atau mencari aman. Bahkan kesetiaan-Nya atas misi Kerajaan Allah harus membawa-Nya berhadapan dengan maut. Murid-murid juga meneladani mengutamakan misi Kerajaan Allah, bahkan sampai mengorbankan nyawa seperti Petrus, Paulus dan Stefanus. Bagaimana dengan kita? [SM]

P1: Menurut saudara apa maksud Yesus dengan orang ‘menoleh ke belakang’? (Luk 9:62)

P2: Apa yang saudara akan lakukan agar dapat belajar mengutamakan Kerajaan Allah dalam hidup sehari-hari ?