You are currently viewing HARMONI
  • Post category:Artikel

HARMONI

“Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah langit ada waktunya.”(Pkh. 3:1)

Beberapa bulan bekerja keras seakan-akan sirna, karena hubungan keluarga yang renggang, ditambah pula tubuh yang menjadi sakit karena kelelahan. Hal ini berawal ketika si suami mengambil usaha sampingan setelah bekerja di kantor seharian. Tentunya maksudnya baik yakni agar bisa menabung lebih bagi keluarganya. Pagi-pagi sekali, dia sudah cepat-cepat pergi ke kantor, dan sorenya pulang sebentar ke rumah kemudian berangkat lagi untuk usaha sambilan di pujasera. Begitu yang dilakukan olehnya setiap hari. Dia bisa melihat anak dan istrinya, ketika akan berangkat kantor dan saat semua sudah tidur. Sehingga komunikasi yang sebelumnya baik dan harmonis menjadi renggang dan sering mengalami kesalahpahaman. Selain itu kondisi fisiknya yang terus menerus digunakan untuk bekerja tanpa istirahat yang cukup menjadikannya mudah sakit. Uang yang sudah dikumpulkan menjadi berkurang lagi bahkan defisit karena digunakan untuk ke dokter dan rumah sakit.

Dari sekelumit gambaran kehidupan dalam satu keluarga tersebut dapat dijadikan contoh yang baik. Seseorang tentu harus bekerja, karena firman Tuhan menyampaikan hal tersebut bahwa jika seseorang tidak mau bekerja jangalah ia makan (2 Tes. 3:10). Namun di sisi lain tubuh juga perlu istirahat dan berolahraga yang cukup. Allah sendiri memberi contoh selama 6 hari bekerja dan hari yang ketujuh beristirahat. Begitu juga ada siang dan malam, siang itu untuk bekerja dan malam agar dipakai untuk istirahat. Dari sudut medis maka tubuh kita memerlukan tidur 6-8 jam setiap hari, jika tidak maka imun tubuh menjadi lemah dan sakit.

Selain tubuh maka manusia pun memerlukan relasi yang baik secara sosial. Seorang istri perlu tempat curhat. Anak-anak perlu komunikasi yang akrab dengan orang tuanya. Keluarga sebaiknya menjadi tempat yang paling dekat dalam relasi, sehingga di dalamnya akan ada keterbukaan dan saling memahami, dan hal ini tidak bisa diperoleh di luar keluarga. Oleh sebab itu waktu untuk bersama dalam keluarga setiap hari harus menjadi prioritas. Sahabat NK, kunci dalam menjalani kehidupan ini adalah harmoni atau keseimbangan. Menjaga dan memelihara hubungan dengan Allah, sesama, diri sendiri, pekerjaan dan lingkungan harus dijalani secara arif. [YP]

Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)

P1: Menurut pendapat Anda, mengapa Tuhan menciptakan adanya siang dan malam, pria dan wanita, dan perbedaan-perbedaan yang lain?

P2: Bagaimana Anda menjalani kehidupan setiap hari, apakah ada kecendrungan tidak seimbang? Apa yang akan Anda lakukan?

Bacaan : 1 Samuel 21-24