You are currently viewing HARTA KESAYANGAN-KU
  • Post category:Artikel

Jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri dari antara segala bangsa, sebab Akulah yang empunya seluruh bumi.(Keluaran 19:5)

Tiga bulan semenjak keluar dari Mesir. Periode perjalanan yang cukup mendebarkan. Orang Mesir nyaris menghampiri mereka. Hanya oleh pertolongan-Nya Laut Teberau terbelah. Membiarkan orang Israel lewat dan mengubur prajurit Mesir. Mara menjadi saksi pemeliharaan Tuhan. Air pahit diubah menjadi air manis. Manna diturunkan dari langit menjadi makanan seluruh bangsa. Bangsa Amalek mencoba membinasakan mereka. Namun tangan Tuhan memukul kalah musuh mereka. Betapa nyata penyertaan Tuhan.; Sekarang orang Israel tiba di padang gurun Sinai. Mereka berkemah di sana. Di depan gunung Sinai. Lalu naiklah pemimpin mereka, Musa, ke gunung itu. Tuhan berfirman “Beginilah kau katakan kepada bangsa Israel. Kamu telah melihat apa yang telah Ku-lakukan atas bangsa Mesir dan Amalek. Pemeliharaan-Ku atas bangsa ini. Jadi dengarkanlah sekarang. Jika kamu sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku.” Maka turunlah Musa dan menyampaikan firman Tuhan itu kepada tua-tua dan seluruh rakyat. Maka segenap Israel menjawab “Segala yang difirmankan Tuhan akan kami lakukan”.; Bila berbicara harta, biasanya kita mengasosiasikannya dengan harta benda milik kita. Yang kita sayang dan jaga. Namun ayat di atas menyatakan bahwa kita bisa menjadi harta kesayangan sang pencipta. Tentu ini sesuatu yang harusnya dirindukan manusia. Bayangkan kita dianggap hartanya Tuhan. Yang namanya harta, pastilah selalu dijaga. Dilindungi dan dirawat serta diperhatikan dengan baik. Betapa beruntungnya bila manusia bisa menjadi harta kesayangan Allah.; Bagaimana caranya ? Tuhan berfirman asal kita mau mendengar firman, berpegang padanya dan melakukannya, maka kita menjadi harta kesayangan-Nya. Orang Israel yang pada awalnya bertekad untuk melakukan itu, telah gagal berpegang teguh hingga akhir. Pencobaan, masa sulit menjadi musuh yang menggagalkan mereka. Tentu saja itu juga bisa menjadi batu sandungan bagi kita di masa ini. Untuk itu diperlukan hati yang kuat dan teguh untuk melakukannya. [DMP]

P1: Apakah kita rindu menjadi harta kesayangan Tuhan ?

P2: Dengarkan, lakukan, dan berpegang teguh pada firman