You are currently viewing INJIL JIM BAKKER
  • Post category:Artikel

“Tetapi Ia berkata kepada mereka: “Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus.” (Lukas 4:43)

Pendeta Jim Bakker adalah seorang tele-evangelist yang terkenal dengan acara televisinya PTL (Praise the Lord) yang disiarkan lewat satelit ke seluruh dunia di tahun 1970-80-an. Tahun 1984-1987 ternyata ada penyalahgunaan keuangan oleh Jim Bakker. Dibayangi juga dengan skandal seks, akhirnya Jim Bakker mengundurkan diri dari acara PTL dan dijebloskan ke dalam penjara. Dalam bukunya “I Was Wrong”, ia menulis:

Selama bertahun-tahun saya telah menganut dan mendukung suatu injil yang oleh kaum skeptis telah dicap sebagai “Injil Kemakmuran.” Saya tidak keberatan dengan label itu, sebaliknya, saya malah  bangga karenanya. “Anda  benar!” Saya akan mengatakan kepada para pengkritik : “Saya mengkhotbahkan dan menghidupinya! Tuhan ingin kita makmur bahkan jiwa kita makmur. Jika jiwa Anda makmur, Anda harus makmur secara materi juga!”

Saya bahkan sampai ke titik di mana saya mengajar orang, “Jangan berdoa,” Tuhan, jadilah kehendak-Mu!” ketika Anda berdoa untuk kesehatan atau kekayaan. Anda sudah tahu itu adalah kehendak Allah bagi Anda untuk memiliki hal-hal itu. Meminta Tuhan untuk mengkonfirmasi kehendak-Nya ketika Dia sudah memberitahu Anda apa kehendak-Nya bagi Anda adalah  sebuah ‘penghinaan’ terhadap Tuhan.  Seolah-olah Anda tidak benar-benar mempercayai-Nya. Daripada berdoa ‘Jadilah kehendak-Mu’, kalau Anda ingin mobil baru,  Anda tinggal mengklaimnya. Pastikan Anda berdoa secara spesifik dan katakan kepada Tuhan warna apa yang Anda inginkan juga.” Sebuah arogansi! Sebuah  kebodohan! Sebuah dosa! Alkitab mengatakan seharusnya kita tidak boleh memberanikan diri mengatakan seperti itu kepada Allah, tetapi kita harus mengatakan, “Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu” (Yakobus 4:15).

Puji Tuhan pada akhirnya Jim Bakker menyadari kesalahannya. Dia kembali mempelajari Alkitab dengan sungguh-sungguh dan mengkritisi apa yang dia ajarkan sebelumnya. Ia menemukan bahwa apa yang ia ajarkan bukan Injil Kerajaan, tetapi “Injil Kemakmuran” semata. [JP]

P1: Injil seperti apakah yang telah Anda percayai selama ini?

P2: Buatlah komitment untuk mempelajari Firman Tuhan melalui berbagai sumber yang dapat dipercaya, dan telebih bacalah Alkitab Anda secara teratur.