You are currently viewing ISTANA DAN KELUARGA
  • Post category:Artikel

ISTANA DAN KELUARGA

“Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.” (Efesus 5:15-16)

Raja Daud adalah raja terbesar dalam sejarah Israel. Dimulai dari ketika Daud masih belia. Keberaniannya untuk menantang Goliath telah mentabiskan dirinya menjadi pahlawan Israel. Keberhasilannya untuk menyatukan seluruh bangsa, membuat Israel menjadi bangsa yang disegani di wilaya timur tengah telah menorehkan catatan sejarah yang ditulis dengan tinta emas. Israel di bawah pemerintahan Daud telah menjelma menjadi bangsa yang kuat dan makmur. Selama lebih dari tiga dasawarsa kekuasaannya, Israel mengalami kejayaan.

Namun dibalik kesuksesannya, terdapat catatan kelam dalam hidup keluarga Daud. Sang raja terlibat “affair” yang kejam dengan Betsyeba. Amnon, anak Daud memperkosa saudaranya sendiri, Tamar. Ini membuat sakit hati anaknya yang lain, Absalom. Sang anak raja ini kemudian membunuh Amnon untuk membalaskan dendam adiknya. Belum lagi kemudian sejarah mencatat bahwa kemudian Absalom menggalang kekuatan dan memberontak kepada ayahnya Daud. Ini membuat Daud harus menyingkir dari Yerusalem, hingga akhirnya membawa pada kematian Absalom. Catatan kegagalan yang bertolak belakang dengan prestasi pemerintahannya.

Agaknya Daud gagal dalam menyeimbangkan antara kehidupan karir dan keluarganya. Keberhasilan Istananya berbanding terbalik dengan kegagalan keluarganya. Inilah juga yang sering menjadi tantangan di masa sekarang ini. Menyeimbangkan waktu kerja dan keluarga selalu menjadi tantangan yang tidak mudah. Dan memang tidak ada rumus pasti tentang itu. Inilah seni hidup yang memerlukan hikmat. Itulah yang dinasehatkan rasul Paulus kepada jemaat di Efesus. Perhatikanlah bagaimana kita hidup. Kapan harus memfokuskan waktu lebih banyak pada pekerjaan. Dan sebaliknya kapan harus meluangkan waktu lebih banyak pada keluarga. Sehingga kesuksesan di “Istana” bisa sama-sama dinikmati seluruh keluarga. [DMP]

Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)

P1: Apakah kehidupan karir dan keluarga kita sudah seimbang ?

P2: Belajar untuk memiliki cara hidup seimbang antara karir dan keluarga

Bacaan : 2 Samuel 13-15