You are currently viewing JALAN YANG SEMPIT
  • Post category:Artikel

“karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya” (Matius 7:13)

Sahabat NK, ada pemikiran bahwa setelah ikut Kristus, akan diberkati, hidupnya senang, penuh sukacita…tapi ternyata tidak mudah untuk menjadi seorang pengikut Kristus. Kurang nya rasa bersyukur lah yang mungkin menyebabkan kita akhirnya mengeluh bahwa ikut Yesus kok jadi tambah susah, tidak diberkati, dikucilkan dan sebagainya.

Memang benar suatu anugerah untuk dapat pengampunan dan keselamatan, karena itu mahal sekali harganya dan tidak bisa dibeli dimanapun. Kehidupan dalam Kristus adalah suatu komitmen, butuh perjuangan yang besar dan yang pasti butuh ketaatan.

Yesus bilang bahwa pintu dan jalan luas itu ujungnya kebinasaan, tapi sempit itu kehidupan. Luas dan lebar tidak ada perjuangan, tapi sempit itu butuh perjuangan. Hal ini yang perlu dipahami oleh kita semua, bahwa Tuhan memberi kita free will dan kita yang akan menikmati hasil akhirnya.

Tapi tentunya bukan berarti kita berjuang sendiri. Tuhan Yesus pun memberikan pilihan tersebut dan menyediakan segalanya, sedangkan kita punya bagian untuk memilih jalan tersebut dengan konsekuensi-konsekuensi yang ada dan ketaatan. Jadi betul ada ungkapan Kristus lah yang mengubah kehidupan kita, bukan hanya soal keselamatan, tapi keadaan ekonomi kita dan hal lainnya, namun dari semuanya itu, kita yang harus memilih. Bisa saja Tuhan Yesus sebenarnya sudah menyediakan jalan bagi kita, tapi kita tidak memilihnya dan lebih melakukan berdasar kehendak sendiri, tentu bisa beda hasilnya. Sahabat NK, biar bagaimanapun jalan sempit yang Tuhan sediakan dan membutuhkan perjuangan, akan menghasilkan sesuatu yang baik. Semua tentu ada campur tangan Tuhan yang mengubah kehidupan kita, tinggal kita mau membuka hati kita dan mengikuti jalanNYA atau tidak. [JA]

Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)

P1: Coba renungkan makna Jalan sempit yang Tuhan maksudkan

P2: Mulai sekarang, sebelum memilih untuk melakukan sesuatu, berkomunikasilah dengan Tuhan terlebih dahulu, bisa melalui perenungan, doa, ibadah.

Bacaan : 22 1 Tawarikh 27-29