“Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.” (Ibrani 5:7)
Terkadang situasi hidup membuat kita mempertanyakan mengapa Allah berkata tidak atas doa-doa kita? Bahkan kadangkala Allah mengijinkan sesuatu terjadi berlawanan dengan keinginan kita. Seorang tukang kayu membuat beberapa peti untuk mengirimkan pakaian ke negeri China. Ia membuat peti itu karena adanya keperluan dari gereja untuk mengirimkan sumbangan pakaian bagi sebuah panti asuhan Kristen di China. Tanpa ia sadari, kacamatanya masuk ke dalam peti dan ikut terbawa ke sana.
Tukang kayu itu berusaha mencari kacamatanya tapi tidak menemukannya. Ia telah membeli kacamata itu seharga 20 dollar, dan uang sebesar itu cukup banyak baginya. Ia marah kepada Tuhan dan mengeluh atas kejadian tersebut. “Aku sudah berkorban untuk-Mu tapi mengapa hal ini terjadi?”
Tujuh bulan kemudian, pemimpin panti asuhan di China itu datang ke Amerika Serikat. Ia sangat berterima kasih atas pemberian jemaat bagi anak-anak yatim piatu di tempatnya. Ia juga mengatakan bahwa ia sangat berterima kasih atas kacamata yang telah dikirimkan kepadanya. “Ketika saya membuka peti itu, saya kaget melihat ada sebuah kacamata di dalamnya. Dan waktu saya mencobanya, saya sangat heran karena kacamata itu sangat sesuai dengan kebutuhan mata saya,” paparnya.
Sang tukang kayu hadir di situ, ketika pemimpin panti asuhan tersebut memberikan kesaksian dan ucapan terima kasihnya. Ia baru sadar bahwa ada sesuatu yang baik di balik kehilangannya itu. Sesuatu yang kelihatannya terjadi secara kebetulan, tetapi justru menunjukkan campur tangan Tuhan.
Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa di taman Getsemani agar cawan itu berlalu dari padaNya, tapi ia berserah kepada kehendak Bapa. Ketika situasi hidup kita seolah merupakan “kata tidak” dari Tuhan, maka ingatlah bahwa semuanya ada dalam pengendalian Tuhan. [BT]
P1: Nats di atas berkata bahwa doa Tuhan Yesus di dengar oleh Bapa, namun mengapa yang terjadi justru seolah sebaliknya?
P2: Apakah ada situasi dalam kehidupan saudara yang nampaknya seolah Tuhan sedang berkata tidak? Mengucap syukurlah!