You are currently viewing KARENA TUHAN LEBIH DULU
  • Post category:Artikel

“Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawaNYA untuk kita; jadi kitapun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita” (2 Korintus 9:7)

Waktu dulu saya sekolah, saya sering menggunakan pensil yang di bagian terdapat karet penghapusnya. ‘Pasangan serasi’ ini memang sangat berguna dan praktis. Pensilnya panjang, penghapusnya pendek. Walaupun penghapus ini kelihatannya kecil, tapi sangat bermanfaat. Mungkin kita sering melakukan salah dalam menulis, lalu kita hapus tulisan tersebut.

Bayangkan kalau seandainya kita sering melakukan kesalahan, kita tentu sering melakukan penghapusan. Lama-lama penghapus yang kecil diujung pensil itu, akan lebih cepat habis dibanding pensil nya. Demikian pula saat kita melakukan kesalahan demi kesalahan, Tuhan Yesus sudah mempersiapkan sebelumnya. IA bahkan telah menanggung kesalahan-kesalahan kita. Ia menghapus kesalahan-kesalahan kita. Penghapus mengorbankan dirinya untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan pensil. Tuhan Yesus mengorbankan diriNYA dengan tujuan menanggung dosa kita. Kita manusia yang berbuat, Ia yang berkorban.

Dalam satu kesempatan Malam Apresiasi Pelayan di gereja kami, beberapa orang yang menjadi pelayan diwawancara dan direkam, salah satunya adalah saya. Saya bilang, lebih banyak pelayan Tuhan yang lebih senior bahkan lebih berat pelayanannya, namun akhirnya mengalah dan berharap tidak ditayangkan. Saya ditanya, apa yang dikorbankan dengan saya melayani? Saya sebenarnya ingin menjawab beberapa hal, tapi diminta hanya satu dan saya jawab ‘waktu’. Lalu ditanya lagi, kenapa ingin melayani? Saya renungkan sebentar dan akhirnya saya mendapat jawabannya, “karena Tuhan lebih dulu melayani”. Ya, tanpa DIA, saya tidak mungkin mau terlibat dalam pelayanan.

Sahabat NK, melayani Tuhan harus dengan suatu kerelaan, ingatlah bahwa Tuhan sudah lebih dulu melayani bagi kita. Ada pengorbanan yang harus kita berikan dengan kerelaan, karena Allah Bapa pun merelakan AnakNYA yang tunggal untuk menjadi korban bagi dosa-dosa kita. [JA]

P1: Apa arti pelayanan bagi Anda?

P2: Bila saat ini Anda belum terlibat dalam pelayanan? Mulai lah mengambil pelayanan, yang terkecil sekalipun bahkan tidak perlu harus selalu di dalam gereja.