You are currently viewing Keluarga Bahagia
  • Post category:Artikel

“Istrimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!” (Mazmur 128:3)

Ikut emosi saya melihat cuplikan video yang beredar, ketika seorang Bapak yang sedang diintrogasi karena perbuatan tidak senonohnya terhadap anak kandungnya yang berusia 7 tahun. Dan itu dilakukan berkali-kali. Mestinya anak dengan usia sekecil ini, sedang bertumbuh dengan aktif, ceria dan banyak tingkah lucunya yang dapat membuat bahagia dalam keluarga. Namun apa yang di dapatkan anak ini. Dari usia dini sudah mengalami trauma yang besar, yang belum tentu mudah hilang sampai dewasa. Ironi sekali ketika anak kecil ini malah mengalami hal yang tidak menyenangkan dari seorang yang harusnya melindungi dia. Bukankah, keluarga seyogyanya tempat hangat dan aman bagi pertumbuhan anak dan tempat belajar orang tua untuk terus menjadi teladan bagi anak-anak, sampai anak-anak bertumbuh dewasa dan membina rumah tangga baru.

Teringat seorang muda yang di pakai Tuhan untuk melayani jemaat,yakni Timotius. Yang dari muda mau memberi diri untuk melayani Tuhan. Dan yang menarik dalam tulisan Paulus dalam 2 Tim. 1:5 “Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.” Artinya Timotius bertumbuh dalam keluarga yang sangat cinta Tuhan. Hidupnya dapat jadi berkat karena didikan yang baik dari keluarganya. Bahkan keteguhan iman yang di miliki oleh Timotius berasal dari teladan neneknya dan turun ke Ibunya.

Meski dalam keluarga seringkali muncul konflik dan masalah, namun ketika Tuhan yang melandasi hubungan keluarga maka jalan keluar dapat di temukan melalui cara pandang Firman Tuhan. Mari, kembali jadikan Tuhan sebagai fondasi dalam keluarga kita, ayah ibu berfungsi dengan baik sesuai ajaran firman, ajarkan pula nilai-nilai kerajaan Allah dan yang penting berikan teladan yang benar kepada anak-anak. Sehingga, keluarga yang menjadi tempat yang hangat untuk menyalurkan kasih serta tempat yang aman untuk anak-anak bertumbuh akan terwujud. [NO]

P1: Adakah tantangan pada waktu menerapakan kebenaran Firman dalam keluarga?

P2: Bagaimana tindakan anda kalau ada konflik dalam keluarga?