“Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:” (1 Petrus 2:9)
Pengurapan berasal dari kebiasaan para gembala mengolesi minyak pada kepala domba. Kutu dan serangga lainnya sering masuk ke dalam bulu domba. Ketika sampai ke dekat kepala domba, kutu dan serangga ini bisa masuk ke dalam lubang hidung atau telinga dan menginfeksinya dengan telur atau bakteri, sehingga membunuh domba tersebut. Jadi, gembala-gembala di jaman dulu menuangkan minyak di atas kepala domba, sehingga mengusir serangga untuk mendekati bagian lunak di kepala domba. Dari kebiasaan inilah, urapan menjadi simbol dari berkat, perlindungan, dan pengesahan.
Kata Yunani yang dipakai di Perjanjian Baru untuk “mengurapi” adalah chrio, yang berarti “untuk mengolesi atau menggosok dengan minyak” dengan maksud”untuk mentahbiskan pelayanan jabatan atau ibadah.” Juga dipakai kata aleipho, yang berarti “untuk mengurapi.” Pada zaman itu, orang diurapi dengan minyak untuk menyatakan berkat Allah atau mengesahkan panggilan hidup orang tersebut (Kel 29:7; Kel 40:9; 2 Raj 9:6; Pkh 9:8; Yak 5:14). Seseorang diurapi untuk tujuan tertentu – untuk menjadi raja, menjadi seorang nabi, untuk membangun sesuatu, dll.
Tujuan Allah di muka bumi ini adalah mendirikan Kerajaan atau pemerintahan Allah. Hal ini berarti adanya kedaulatan dan nilai nilai illahi dalam setiap aspek hidup manusia. Hal ini dapat tercapai jika manusia-manusia yang hidup di dalamnya memiliki dan mengikuti nilai-nilai yang sesuai dengan kehendak Allah sendiri. Institusi terkecil dalam kehidupan manusia di bumi ini adalah keluarga. Melalui institusi keluarga ini nilai-nilai Illahi ini bisa dijalankan dan diterapkan. Karena itu penting untuk mempersiapkan keluarga (mengurapi) dengan Roh Kudus untuk mempersiapkan dan mendirikan Kerajaan Allah di muka bumi ini.
Pengurapan Roh Kudus ini juga memiliki tujuan yang sama dengan para gembala tradisional, yaitu melindungi keluarga dari pengaruh si Jahat, dari nilai-nilai yang bertentangan dari Firman Tuhan agar kehidupan anggota keluarga memiliki nilai yang baik dan berdampak untuk mempengaruhi lingkungannya dan meninggikan nama Tuhan. [RT]
P1: Apa saja yang bisa kita identifikasikan sebahgai hama atau penyakit yang mungkin mengganggu kesehatan keluarga?
P2: Apa tujuan yang ingin dicapai dalam keluarga Anda bandingkan dengan fungsi pengurapan Roh Kudus atas kehidupan keluarga? Langkah apa yang dapat dilakukan untuk memastikan keluarga Anda senantiasa dalam pengurapan?