“Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.” (Filipi 2:8)
Pada saat kasus Covid-19 India sedang meningkat secara luar biasa pada bulan April tahun lalu, ratusan berita kisah mengerikan dan menyedihkan tentang kehilangan dan kematian kerabat terus membanjiri warganya. Infrastruktur kesehatan India runtuh di bawah tekanan yang memuncak dari pasien yang datang terus menerus. Mereka terpaksa mengubah gerbong-gerbong kereta menjadi ruang perawatan dan menggunakan krematorium anjing untuk mengkremasi mayat orang-orang yang meninggal.
Namun, di antara kabar kabar yang sangat memilukan itu, Times of India melaporkan ada seorang pria, Narayan Dabhalkar (85 tahun) yang telah rela mengorbankan tempat tidurnya setelah melihat seorang wanita memohon agar suaminya yang berusia 40 tahun dirawat. Dabhalkar saat itu sedang menerima perawatan di Nagpur di negara bagian Maharashtra, salah satu dari lima negara bagian yang terkena dampak paling parah yang merupakan wilayah terpadat kedua di India. Setelah menyerahkan tempat tidurnya kepada pria yang lebih muda, Dabhalkar kembali ke rumah, di mana kemudian dia meninggal pada Senin 26 April 2021. Kisah di atas mengingatkan kembali pada pengorbanan Yesus. Sesaat setelah manusia jatuh ke dalam dosa, Allah telah menjanjikan untuk mengirimkan keturunan Hawa untuk meremukkan kepala Iblis ( Kejadian 3:15). Janji Allah itu telah digenapi, Yesus sebagai Anak Allah datang ke dunia dalam rupa manusia yang dilahirkan oleh Maria. Kedatangan Yesus ke dunia dengan misi khusus yaitu untuk mengambil alih hukuman kematian yang seharusnya ditimpakan kepada kita. Dalam kisah di atas Narayan Dabhalkar juga telah mengambil alih kematian yang seharusnya menimpa pemuda yang telah ditolongnya. Hanya oleh belas kasihan dan ketulusan hatilah semuanya itu dapat terjadi. Kini kita dapat terbebas dari hukuman maut hanya karena Yesus telah rela menggantikan tempat kita di kayu salib, sehingga kuasa maut tidk lagi berkuasa atas kita. [PH]
Perenungan (P1) dan Penerapan (P2)
P1 : Apa yang dilakukan Allah untuk menyelamatkan orang orang yang percaya?
P2 : Apakah bukti bahwa saya tidak menyia-nyiakan pengorbanan itu?
Bacaan: Nehemia 4-6