You are currently viewing KEPUTUSAN PENTING
  • Post category:Artikel

Lalu kata Yesus, “Pada hari ini engkau dan seluruh keluargamu diselamatkan oleh Allah dan diberikan hidup yang baru, sebab engkau juga keturunan Abraham. (Lukas 19:9 BIS)

Suatu malam di bulan April 1982, remaja 17 tahun Bill Harboure memberikan hidupnya kepada Kristus. Keputusan itu beberapa jam kemudian telah menempatkan dia dalam situasi ancaman dibunuh oleh ayahnya sendiri. Bill adalah anak ketiga keluarga imigran Jepang yang sangat mempertahankan agama lama dan tradisi yang ketat. Mereka berdoa di depan altar patung dewa tiga kali sehari, mengunjungi kuil di hari tertentu, dan sebagainya. Selama ini Bill baru sedikit mengenal kekristenan dari pertemanan dalam suatu persekutuan. 

Suatu malam sepulang menghadiri persekutuan, ia disidang oleh keluarganya. Ayahnya begitu marah mengetahui Bill menjadi Kristen, mengancam membunuh Bill dengan pedang panjang: pindah iman atau mati! Namun Bill tetap tegar, berkata: “Sebelum ayah membunuh saya, ijinkan saya memberitahukan dulu tentang Yesus Kristus. ”Sesaat ayahnya membeku seolah ada kekuatan yang menahan. Lalu ia melempar pisau ke lantai dan dengan kemarahan frustrasi, ia mengusir Bill. Sejak itu, hubungan Bill dan ayahnya putus hingga ia melanjutkan pendidikannya dan hidup terpisah.

Sampai suatu ketika Bill dikabari ibunya bahwa ayahnya sekarat mengidap kanker. Tergerak oleh kasih sayang, Bill berhubungan kembali dengan ayahnya. Ia mulai sering mengujungi, menemani berobat bahkan berdoa bagi ayahnya. Ayahnya perlahan mulai menerima dan mengakui keberadaan Allah yang hidup, berbeda dengan iman kepada dewanya yang mati. Setelah pergumulan panjang, pada 14 Juni 1985, Harboure Sr. bertobat dengan disaksikan keluarganya, tepat sebelum 2 hari ia dipanggil pulang ke sorga. Dan tak lama kemudian ibu Bill mengambil keputusan yang sama, memberikan hidupnya kepada Kristus.

Seringkali Allah memanggil seseorang secara khusus untuk menerima Anugerah Keselamatan dan dengan demikian membuka kesempatan untuk memenangkan lebih banyak jiwa lagi. Kita sudah menerima anugerah itu. Sudah selayaknyalah anugerah itu juga dibagikan kepada orang-orang terdekat yaitu, keluarga. Mari memenangkan keluarga kita bagi Kristus! [SM]

P1: Mengapa kita “harus” membagikan Anugerah Keselamatan yang telah kita terima?

P2: Apa yang akan anda lakukan untuk memberi kesaksian kepada keluarga tentang Anugerah Keselamatan yang sudah Anda terima?